TUHAN - Kumpulan Puisi

LINTANG INDONESIA - PUISI

Puisi di bawah ini adalah puisi peserta lomba menulis puisi tingkat nasional. Puisi ini telah lolos seleksi dan akan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Fairy Tail". 



Bagi yang mau pesan buku ini, silakan klik link di bawah

👇👇👇👇👇👇👇👇👇


DUKUNG:



 "Selubung

Yanuar Abdillah Setiadi


Banjir serupa luapan tangis

mengalir deras dalam sanubariku.


 "(TUHAN)


Tuhan, 

Hanya ia yang kupunya, 

Karena selain-Nya sudah sirna,

Bahkan sosoknya yang beranggap selalu ada.


Tuhan, 

Kini ku tak tahu lagi harus apa,

Aku tak bisa membuat perasaan sama,

Karena semuanya hancur sia-sia.


Biarkan ku menangis, 

Walau darah yang akan keluar, 

Biarkan ku mengeluh, 

Walau binasa harapanku. 


Ku tahu kau selalu ada untukku, 

Namun mengapa kau datangkan makhlukmu?

Yang kini menghancurkan hatiku,

Bahkan hubunganku denganmu.


Kumohon dalam tangisku,

Ku lelah akan ujianmu,

Ku ingin bertemu Tuhanku, 

Agar selesai sudah semua urusanku.


(KENYATAAN PAHIT)


Kala dada dihantam kenyataan,

Sejenak tersiram oleh harapan,

Aku sadar, aku bukanlah siapa-siapa,

Aku tak pantas bersanding dengannya.


Sedih rasanya...

Tak ada satupun pesan yang tertera,

Tak ada kata indah menghiasi duka,

Semua hanya kenangan belaka.


Mungkin,

Ini saat yang tepat,

Untuk melupakan segalanya,

Memulai hidup baru tanpa dirinya.


(SENDIRI)


Ku merasa sendiri tanpa siapa-siapa,

Sendiri dalam diam,

Bahkan bayanganku tak ada.


Rasa hati bercampur ruah,

Sedih, kecewa, bahkan marah,

Tak dapat terungkap oleh wajah.


Siapapun sudah pergi tinggalkanku,

Padahal aku butuh tempat berkeluh kesah,

Namun tak ada yang hadir mengobati luka.


Lara muncul tanpa diminta,

Datang menghancurkan isi kepala,

Sampai ku bingung cara mengusir mereka.


Yang dikata ibu tempat terbaik nyatanya tidak,

Katanya sahabat tempat terindah nyatanya belaka,

Katanya kekasih tempat ternyaman semuanya omong kosong.


Sendiri ku ungkapkan lewat tulisan,

Tanpa ingin ada yang tau aku kenapa,

Karena aku ingin terlihat baik-baik saja.


Semuanya hanya pura-pura,

Hati dan pikiranku sudah lelah,

Pada Tuhanlah aku berpasrah."


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.