LINTANG INDONESIA - PUISI
Puisi di bawah ini adalah puisi peserta lomba menulis puisi tingkat nasional. Puisi ini telah lolos seleksi dan akan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Fairy Tail".
DUKUNG:
"Selubung
Yanuar Abdillah Setiadi
Banjir serupa luapan tangis
mengalir deras dalam sanubariku.
"1.Aku Dan Luka
""Inilah aku.
Aku yang berlumuran luka karena perbuatan jahatmu.
Kali ini sanubari ku sedang seru menderu karena perbuatanmu.
Karena untuk sekian kalinya kau pergi tanpa pamit begitu saja lantas pengetahuanku.
Jika sebersit luka yang bisa menghapus dahagaku.
Aku akan membersit luka itu sampai air itu habis tak mengair lagi.
Lantas apa yang kau akan janjikan kepadaku setelah senja
Aku disini berkeringat darah hanya untuk merakit kata untukmu.
Namun kau tetap tenang dengan prasangka mu itu
Sudahlah jangan kau hiraukan semua itu.
Itu hanyalah skenario yang tak bertuan.
Maka janganlah kau salahkan aku
Bila mana akan tiba muncul tanpa diundang olehmu.""
2. ""Sebatang Pensil""
Apalah arti sebuah pensil
Sebatang pensil berukuran mungil
Memiliki kelakuan yang tengil
Namun dia teman saat kecil
Ada beribu ribu cerita yang ia bawa
Suka dan duka kita lalui bersama
Bagai teman namun saudara
Selalu bersama dimana saja
Tanpa hadirnya semua terasa berbeda
Bagai langit hitam dikala senja
Dimana ku tak bisa menuangkan karya
Di selembar kertas diatas meja
Benar benar sebuah pensil ajaib
Hanya dengan sedikit goresan
Dan sedikit bantuan dari sosok setib
Namun mampu menghadirkan sejuta wawasan dan manfaat
Tiap goresannya bagaikan ukiran
Ukiran yang bercerita ilmu kehidupan.
Setiap rautan meninggalkan sejuta kenangan
Kenangan tentang caraku meraih masa depan
Tak terbayangkan apa yang telah terlewatkan
Detik demi detik....
Menit demi menit....
Kami langkahi....
Segala peristiwa berselimut pengetahuan
Hingga tak terasa sunset telah hadir kembali
Semakin hari engkau semakin kerdil
Tak terbayang lagi apa yang telah kau ukir
Ukiran ilmu yang kau hadirkan
Sungguh sangat detail
Pengetahuan olehmu selalu mengalir
Kini dia telah termakan usia
Kini dia hanya bisa bercerita
Bercerita tentang seseorang siswa generasi
Yang Kini telah menjadi pribadi dewasa dan masa depan cerah.
3. Organisasi Yang Didapatkan
Matahari bersinar kembali
Langit biru yang cerah tersenyum dengan lebar
Angin bertiup dengan sempurna
Bagaikan organisasi yang kita jalani .
Kekompakkan adalah menyatukan perbedaan pendapat setiap orang untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Bagaikan air yang dicincang tidak akan terputus
Demikian pula kekompakkan yang kita miliki bagaikan sapu lidi satu batang lidi tidak akan bisa menjadi sapu.
Demikian pula dalam berorganisasi tidak akan terwujud.
Suatu keinginan tanpa adanya persamaan.
Cara boleh terpisah....
Pendapat boleh berbeda..
Tetapi kerjasama tetap terbelah......!
Satu persatu saling memahami
Dalam hangatnya kebersamaan yang terjadi
Rasa indah dalam berorganisasi
Bagaikan keluarga yang saling melengkapi
Pertualangan bersama teman sangat menyenangkan
Karena saat itulah rasa kekompakkan kita keluar dengan sendirinya.
Perjalanan yang jauh di isi dengan semangat ,akan begitu terasa cepat
Tetapi sangat menyenangkan saat kita mengembang amanah.
Di situlah banyaknya cobaan bagi kita
Agar tetap kompak semangat
Dimana akan ada perkataan,
""Aku Capek......!
""Kenapa saya terus.....?
""Mengapa kita begitu egois
Teman......!
Jangan biarkan kita hancur karena keegoisan!
Jangan biarkan kita lemah dalam suatu hal !
Karena kesalah pahaman
Semua akan terasa baik,jika kita menanam rasa kebersamaan yang tinggi
""Bangkitlah generasi muda!
""Tunjukkan pada dunia bahwa kita mampu untuk terus kompak menciptakan hal yang baru
""Wahai generasi muda!
""Kobarkanlah semangat kekompakkan dalam dirimu!
Tunjukkan kepada negeri ini !
Bahwa kita bisa menjadi panutan teladan.....!"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.