HILANG - Kumpulan Puisi

LINTANG INDONESIA - PUISI

Puisi di bawah ini adalah puisi peserta lomba menulis puisi tingkat nasional. Puisi ini telah lolos seleksi dan akan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Fairy Tail". 



Bagi yang mau pesan buku ini, silakan klik link di bawah

👇👇👇👇👇👇👇👇👇


DUKUNG:



 "Selubung

Yanuar Abdillah Setiadi


Banjir serupa luapan tangis

mengalir deras dalam sanubariku.


 "HILANG

Antara kau dan aku

Pemilik ciptaan yang sama ditakdirkan untuk berbeda

Takdir yang mengembalikanmu pada sang pencipta

Takdir yang membawamu pergi dari dunia

Dunia orang berkepala dua

Takdir memutus kebersamaan

Memisahkan dua insan yang terikat

Mnyisahkan kenangan indah

Andaiku bisa melawan takdir

Kan ku ganti posisimu

Membiarkan aku pergi dulu 

Meninggalkan dunia tipu

Kau pergi,kau hilang,kau tak akan bisa kembali

Senyuman indah yang terukir

Tak akan bisa terlupa                                          

Kau hanya titipan bagiku

Aku tak pernah bisa memilikimu

Karna kau pemilik sang maha memiliki

Sekeras apapun ku mencoba melawan takdir

Tidak akan pernah bisa mengembalikannmu


Pulang

Kaki ini tiada lelahnya melangkah

Menyisahkan jejak kaki yang terarah

Langkah demi langkah tak terasa lelah

Karna hati ini tak pernah mengalah

Kerinduan spontan memaki diri

Kesabaran meraung tak terkendali

Jarum jam berputar tiada henti

Mengisyaratkankan untuk pergi dan kembali

Kerinduan akan pertemuan

Memenuhi panggilan ikatan dua insan

Yang selalu terbayang dalam fikiran

Hingga sosoknya hadir menjadi kenyataan 

Perginya untuk tujuan

Penantiannya melanda kerinduan

Kembalinya menjumpai pertemuan

Kepada maha yang dirindukan 


PERGI DAN TAKKAN KEMBALI

Langit gelap yang mencekam

Semua terlihat abu nan suram

Layu tiada kehidupan

Peradaban hilang tertelan

Kemarin kupandang senyumnya

Kudengar lantunan ayatnya

Namun ada rasa yang menjanggal di hatinya

Hingga semua itu pergi ntah kemana

Kusebut namanya namun tak kunjung bangun

Mungkin dia terlelap dengan mimpi indahnya

Hingga kain putih membungkus tubuhnya

Ia disholatkan kerabatnya

Liang lahat menyambut jasadnya

Namanya tlah terukir di batu nisan

Saat itulah hidupku hilang tiada arah tujuan

Dia pergi meninggalkan bersama kenangan

Namun kenangan itu takkan terlupa dan tergantikan

Ayah….

Ayah, kau tak pernah temaniku tuk berjuang

Maka, sekarang lihatlah aku yang sedang berjuang

Kau tak pernah tahu pahit manisnya akan sebuah perjuangan

Namun aku akan kembali dengan hasil manisnya perjuangan 



"


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.