KETIKA SEPI,HENING,DAN SUNYI MENYAPA - Kumpulan Puisi

LINTANG INDONESIA - PUISI

Puisi di bawah ini adalah puisi peserta lomba menulis puisi tingkat nasional. Puisi ini telah lolos seleksi dan akan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Fairy Tail". 



Bagi yang mau pesan buku ini, silakan klik link di bawah

👇👇👇👇👇👇👇👇👇


DUKUNG:



 "

KETIKA SEPI,HENING,DAN SUNYI MENYAPA


Sepi,tapi tak benar-benar sepi.

Lorong itu bahkan masih  yang utama.

Sepi,tapi tak benar-benar sepi.

Ruang itu bahkan masih primadona.

Sepi,tapi tak benar-benar sepi.

Titik itu bahkan masih terlintas cahaya.

Lantas,sepi itu seperti apa?


Hening,tapi tak benar-benar hening.

Lorong itu bahkan masih bersuara.

Hening,tapi tak benar-benar hening.

Ruang itu bahkan masih bersuka cita.

Hening,tapi tak benar-benar hening.

Titik itu bahkan masih terdengar tawa

Lantas, hening itu yang bagaimana?


Sunyi,tapi tak benar-benar sunyi.

Lorong itu hanya tak pandai bersandiwara.

Sunyi,tapi tak benar-benar sunyi.

Ruang itu hanya tak kuasa menutup mata.

Sunyi,tapi tak benar-benar sunyi.

Titik itu hanya kurang cakap membalut luka.

Lantas,sunyi itu semacam apa?


Sepi,berbahasalah pada semesta

Hening,bersuaralah untuk dunia

Dan Sunyi,berbisiklah melanglang buana

Kalian itu sebagai siapa?



TERBUAI


Ambigu...

Tapi rasanya tak pernah berlalu.

Selalu saja singgah, bahkan mendarah daging di kalbu.

Untuk kaum pengagum langit biru.

Bukankah itu Ambigu?

Ambigu...

Ku kira memandangmu adalah hal semu.

Hingga seringkai  ku terbuai oleh pesona mu.

Lantas bagaimana dengan larangan Tuhan mu?

Ambigu ...

Pada birunya yang menawan tanpa kelabu.

Menyesatkan insan yang tergiring bercumbu.

Melupakan dosa yang terbawa dalam mati mu.

Ambigu...

Tundukkan manik pada pesona biru itu.

Tengadahkan tangan mengucap kata rindu.

Melalui doa membuang ragu.

Membawa Cinta melewati jalan terbelenggu.



TUNGGULAH DAN NIKMATI SAJA


kau!

Cobalah di sini,sebentar saja. 

Sebelum semua kembali pada hierarki yang ada.

Kau!

Cobalah nikmati,hangatnya kabut dalam secangkir teh dipagi hari.

Kau!

Cobalah duduk,pandanganlah fajar kala jingganya angkuh melukis cakrawala.

Kau!

Cobalah hisap,aroma kafein yang menguar kala senja menghampirinya.

Sungguh  nikmat bukan.

Tak perlu terburu-buru menuntutnya kembali.

Tunggu saja,semesta pun butuh masa tuk mengambil jeda

Jangan takut,yakinlah padanya.

Seperti janjinya,semesta pasti akan kembali.

Walau dengan jalan tempuh yang berbeda.

Tunggulah dan nikmati saja.






"


Previous
Next Post »

8 σχόλια

Write σχόλια

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.