LINTANG INDONESIA - PUISI
Puisi di bawah ini adalah puisi peserta lomba menulis puisi tingkat nasional. Puisi ini telah lolos seleksi dan akan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Fairy Tail".
DUKUNG:
" Kau sempurna
Karya: Ayu Lillah Amaliyah
Sosok indah yang begitu candu
Aku terjebak dalam permainan catur cinta
Yang sulit kupahami kata kuncinya
Ia sosok yang indah
Bahkan ia sosok yang terlalu indah untuk dimiliki
Sebatas angan dalam mimpi
Ia adalah keindahan
Di setiap helai bulu matanya adalah anugerah dari-Nya
Tawanya yang lepas
Seolah aku ingin masuk di antara barisan giginya
Yang kian hari makin membuatku sulit untuk lepas dari keterpakuan
Ia sosok yang indah
Hingga adanya tamparan dalam diri
Bahwa dari dulu bumi tak akan pernah menjadi langit
Tak pantas hati untuk menggenggamya
Sedikit berontak dalam kata
Semoga semesta mengiyakannya
Sedikit memaksa doa
Semoga diberi kesempatan untuk saling memantaskan
Api cemburu
Karya : Ayu Lillah Amaliyah
Tuan, mencintaimu adalah seni membunuh diri
tanpa kehilangan denyut ku.
Mencintaimu adalah puing2 luka
Yang harus ku simpan dalam ruang sepi
Mencintaimu adalah sekumpulan bahagia
Yang setiap serpihannya
Ada seribu makna dalam tawa
Tanpamu aku hirap
Jika kau tanya
apa kau cemburu?
Dusta jika aku mengatakan tidak
aku ingin egois jika itu tentangmu, semua hanya miliku
kau tidak menggajiku untuk cemburu
Tapi aku tetap melakukan itu
Tuan, :bagaimana bisa aku tidak cemburu,
dengan semua yang ada di sekitar mu
.sedangkan aku tidak selalu bisa menemani mu di setaip detik milikmu
bagaimana bisa aku tidak cemburu
pada setiap mata yang lebih dahulu melihatmu
dan tiap hidung yang menghirup udara yang sama denganmu?
bahkan dengan sendok yang kau pakai untuk makan aku cemburu
pada hal sekecil seperti angin
yang bisa mengelus lembut pipimu pun, aku sangat cemburu.
:kau tau Tuan kau bagai belati yg sengaja aku tancapkan semakin hari semakin dalam
sakit namun enggan aku lepaskan
Tuan izinkan aku cemburu
Sebagai kata yang tak terucap
bahwa aku mencintaimu
Biru dan abu-abu.
Karya: Ayu Lillah Amaliyah
Aku termenung
Bisakah kamu melihat diriku?
Aku hanyalah pantulan biru dan abu-abu
Aku terngiang
Bisakah kamu mendengar suaraku.
Aku hanyalah bayangan biru dan abu-abu.
Kegelapan ini begitu pekat. Masikah aku bersama diriku? Semakin aku mendekatimu, semakin aku kehilangan nafasku.
Berikan aku sedikit cahaya
Diriku tak lagi berharga.
Topengku tak bisa terbuka.
Masihkah aku mendengar suaraku?
Hanya diriku, biru dan abu-abu"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.