LINTANG INDONESIA - PUISI
Puisi di bawah ini adalah puisi peserta lomba menulis puisi tingkat nasional. Puisi ini telah lolos seleksi dan akan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Fairy Tail".
DUKUNG:
"KALA KEPUTUSASAAN TIBA
Ni Putu Wijani, S.Pd.
Hujan rintik-rintik berjatuhan
Di antara daun-daun pohon jati
Terlukis sebuah kenangan
Rasa kangen
Rasa bahagia
Luapan rasa sedih gembira
Berpayung rasa mengganjal sebuah terowongan
menyumbat hati yang tak ada batas ujung
Keputusasaan membayangi sebuah perjalanan
Pendekar tangguh tiada tanding
di medan perang
tiba-tiba lemah menggerogoti
beribu mata mengharap belas kasihan penguasa
Andaikan pedang di kanan dan keris di kiri
Masih tersimpan
Beribu mata penantian akan garang menerjang
Ibarat seekor harimau lapar
Namun hati punya etika
Nilai-nilai Pancasila masih berkumandang
Singsingkan lengan baju
Bangun negeri dengan keringat
Kuyakin Tuhan akan membantu umat-Nya
KISAH DI PANTAI SENJA
Ni Putu Wijani, S.Pd.
Angin berbisik ombak di pantai
Sepasang tangan melambai
Mengisyaratkan matahari menuju ujung senja
Perlahan perahu nelayan merapat
Membagikan ikan beraneka rupa
Senang hatiku menghampiri
Melihat berbagai ikan
Karunia Tuhan
Tapi kenyataan berkata berbeda
Seorang ibu tua berdiri mengiba
Mohon nak! Satu ikan untuk ibu!
Tak satu orang mempedulikan ucapan itu
Jangankan mendengar
Menoleh tak sudi
Laksana sebuah kisah pilu
Merendan hati ibu tua
Angin bukan berubah menjadi petaka
Malah berdesir
Mengiringi laju tangan-tangan penjaja ikan
Menyerahkan lembaran rupiah
Hingga kata senja berakhir gelap gulita
SEMESTA KEMBALI BERNYANYI
Ni Putu Wijani, S.Pd.
Di bawah rindang pohon daun jati
Seratus pasang mata bola
Duduk bercengkrama melepas gelisah
Berpadu beradu canda tawa
Ditemani lagu kenangan menggema
Seolah membangkitkan kisah lama
Hujan mengguyur mengamuk memicu petir menyambar
Guntur berpalu menggetarkan semesta
Semesta perlahan membuka seratus pasang mata bola
Walau pahit getir beriringan silih berganti
Seperti tanah kering mengubah warna
Seperti hijau daun jati berguguran
Apalah arti bila rasa membangitkan kegelisahan
Ingin mengharap berjuta embun
Membasahi beribu-ribu pasang mata bola
Pertanyaan kembali dibuka semesta
Kuatkah kumenghitung hari
Agar berjumlah setahun lamanya?
Kuyakin semesta akan bicara
Hujan petir pasti berakhir
Sabar menanti
Tuhan punya jalan
Iman diuji jalankan norma
Niscaya hijau daun pohon jati tumbuh bermekaran
Seiring waktu berlalu"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.