AKANKAH DIA BERBALAS CINTA - Kumpulan Puisi

LINTANG INDONESIA - PUISI

Puisi di bawah ini adalah puisi peserta lomba menulis puisi tingkat nasional. Puisi ini telah lolos seleksi dan akan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Fairy Tail". 



Bagi yang mau pesan buku ini, silakan klik link di bawah

👇👇👇👇👇👇👇👇👇


DUKUNG:



 "*AKANKAH DIA BERBALAS CINTA*


Pandangan pertama membuat hatiku ...

Merasakan apa itu cinta 

Seruan di jantungku tak pernah berhenti bergejolak 

Melihatnya dari kejauhan sana saja 

Membuat ketar ketir nadiku

Bagaimana tidak...

Yang kuidamankan ada di separuh nafasnya 

Setiap ia singgah di pandanganku 

Hiasan senyuman tersipu malu itu 

Terukir indah di bibirku

Rasanya ingin memiliki 

Walau hanya sekadar mimpi dalam tidur

Pesona akhlaknya...

Kini membuatku lemah

Mataku seakan tak pernah berkedip 

Melihat ia yang begitu istimewa untukku

Dan terpikir di pikiranku

Apakah aku benar-benar jatuh cinta padanya

Tapi akankah dia berbalas cinta padaku juga

Ia yang begitu sempurna 

Pantaskah diriku..?

Ahhh....

Tak perlu kupikirkan lagi

Biarlah sang pencipta yang memutuskan

Antara aku dan dia




*RAJUTAN MIMPI DI KOLONG JEMBATAN*


Mimpi bukan sekadar mimpi

Bukan juga seperti tidur dan bermimpi 

Mimpi ialah keberanian 

Berani untuk mewujudkannya 

Lihatlah diriku...

Aku hanya anak jalanan 

Tapi berani punya mimpi 

Meski tak berasal dari  keluarga mampu

Tak berasal dari keluarga berpendidikan

Tapi tekadku mengejar mimpi 

Tak pernah pupus

Hidupku di kolong jembatan

Penuh dengan kebodohan 

Mudah di tipu orang

Karena mereka tahu 

Aku tak bisa membaca dan menulis 

Aku punya mimpi

Mimpi bisa membaca dan menulis 

Bisa di didik oleh guru 

Bisa punya teman sebaya 

Sama seperti anak sekolah pada umumnya

Tapi itu hanyalah ilusi 

Berharap akan ada orang yang datang 

Mengajarkanku cara membaca dan menulis 

Itu mustahil..!

Namun di kejauhan sana 

Ia datang sebagai relawan 

Menebar pelita dalam kebodohanku 

Ia adalah guruku di kolong jembatan 

Tempatku merajut asa,merajut mimpi 

Melalui lentera buku-buku nan indah itu

Dibawah jalan beraspal kolong jembatan



*KAKEK DENGAN BECAK*


Saat terik matahari menusuk sanubari

Sedang waktu itu aku berdiri tegak 

Mengahadap jalan jalan beraspal

Mencari becak yang tak kunjung datang 

Ketika kupalingkan wajahku

Terlihat dari kejauhan sana

Hanya becak milik kakek itu 

Badannya yang seperti lidi

Tampak tak mampu mengayuh becak

Segenap rasa iba dan pasrahku

Aku memanggil kakek itu 

Dan menaiki becaknya Menyandarkan kedua bahuku di becak itu

Sambil berpegangan agar tak jatuh 

Ke tanah berdebu

Tapi yang kupikirkan tak sama yang terjadi

Kakek membuatku kagum 

Akan kekuatan yang dimilikinya 

Mampu membawa beban dengan umurnya itu

Mengayuh becak dengan penuh semangat rupiah

Kaki yang tak kuat lagi

Bersua mengayuh becak dengan segala kekuatan 

Kini aku benar-benar menyesal

Memandang kakek itu tak penuh arti

Hingga akhirnya mukjizat tuhan lebih berarti 

Kakek dengan becak menjadi satu kekuatan

Nyatanya misteri kekuatan ada dibalik kakek itu"


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.