SATU TANAH AIR, BANGSA, DAN BAHASA - Kumpulan Puisi

LINTANG INDONESIA - PUISI

Puisi di bawah ini adalah puisi peserta lomba menulis puisi tingkat nasional. Puisi ini telah lolos seleksi dan akan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Fairy Tail". 



Bagi yang mau pesan buku ini, silakan klik link di bawah

👇👇👇👇👇👇👇👇👇


DUKUNG:




 SATU TANAH AIR, BANGSA, DAN BAHASA

Karya: Bella


Hai pemuda pemudi Indonesia! Berapa jumlahmu? Jawablah kami hanya satu


Seperti kisah damai dituang dengan logika

Diperas dengan ratapan paling mengesankan

Mengesampingkan hal tak begitu lapang

Demi sebuah lengsernya meja perdebatan


Kemarilah!

Kita bicarakan dan suarakan segala kepemilikan

Agar setara syang dirundungkan dalam berbahasa


Satu Tanah Air..

Hidup di masa penjajahan bak seekor burung dalam sangkar berpenghalang

Pedih, sakit, itu kata yang mereka ucapkan

Lebih baik mati atau merdeka, itu slogan yang mereka pegang


Walau darah mengucur deras dari badan di medan perang

Ditembus peluru dari senapan

Diingat atau dilupakan

Tak pernah mereka hiraukan


Satu Bangsa..

Hari ini jiwa negeri bersatu padu

Ambil alih sisa juang pahlawan dulu 

Kobarkan api semangat menggebu

Giring ibu pertiwi bersama terus maju

Abadi Indonesia tanpa jeda kita melaju

Agar negeri tetap bisa bersatu padu 

Tetal bangkit wakah bejuta liku 

Indonesia, tetaplah jadi bangsa pemersatu


Satu Bahasa..

Melalui perjuangan berdarah-darahmu

Aku bangga memilikimu

Bahasa Indonesia yang murni

Dipenuhi kisah adorasi yang abadi


Namun, serapan yang terucapa di keseharian

Nongkrong dengan teman di angkringan

Lengkara bila menghujat frasa-frasa baku

Tervalidasi menjadi jejaka teramat kaku

Hingg kadar bersinggungan dengan belukar yang meraum citra 

Dari bangsa yang bersahut dengan santunnya memulia bahasa


Lihat! Lihatlah itu para pemuda

Walaupun kita tumbuh dari berbagai rumpun

Namun akar juang tetap satu

Satu tanah air, bangsa, dan bahasa


LENYAP

Karya : Bella

 

Pernah hatiku melabuh

Biasa tanpa asa

Hingga waktu berjalan sesuai arahnya

Hatiku kembali berlabuh

 

Asa ku mulai tumbuh

Ada keinginan di jiwaku

Tuk kembali

Apa daya jika semua sia-sia

Kini hatiku merana

 

Kesempatan kembali terbuka

Entah bagaimana ku tetap

Bisa menerima kerta yang rusak,

Kayu yang terbakar, gelas yang pecah

Semua berubah

Dan perpisahan menjadi unjungnya

 

Pedulimu, aku rindu

Menunggu asa ini membunuhku

Di mana dirimu ?

Ataukah bumi ini melenyapkanmu ?


DIAMKU 

Karya : Bella

 

Teruntuk dirimu, sahabat yang diam-diam aku tatap dengan 

harap

Kau tau? apa yang ingin aku lakukan setiap melihat kau 

tertawa di hadapanku ?

 

Ya, aku ingin menetap bersamamu

Dirimu hampir setiap hari hadir bersamaku tanpa perasaan 

kaku

Aku mengerti tak selamanya aku menahan rasa yang telah 

ada untukmu

Sabarku akan membuat kau sadar akan rasaku

Aku yakin hal itu, meskipun aku tak tahu kapan waktu akan 

Mengungkapnya

 

Pengecutku, aku tak pernah berani menatapmu 

Namun, aku selalu sering memintamu di hadapan Tuhanku

Yang kutakutkan, apa setelah kau tau akan rasa itu kau akan 

meninggalkanku? Atau tetap tinggal di sini bersamaku? 

 

Ah! aku terlalu pengecut untuk kehilanganmu

Awalnya, aku kira persahabatan antara pria dan wanita itu 

akan menyenangkan

Ternyata aku lupa, bahwa resikonya akan jatuh cinta. 

 "


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.