November Mengabu - Kumpulan Puisi

LINTANG INDONESIA - PUISI

Puisi di bawah ini adalah puisi peserta lomba menulis puisi tingkat nasional. Puisi ini telah lolos seleksi dan akan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Fairy Tail". 



Bagi yang mau pesan buku ini, silakan klik link di bawah

👇👇👇👇👇👇👇👇👇


DUKUNG:




 November Mengabu

karya : Risda Lapitaru


Awan mulai mengabu

tetesan air pun turun membasahi pilu

disudut kamar aku terdiam membisu

seperti inikah November yang pernah ku tunggu?

lelah, kecewa, serta hampa masih merajalela

kepedihan duniaku tak kunjung sirna

bahkan November pun turut berduka


Angin, mengapa kau begitu dingin

malam, mengapa kau begitu lama

kecewa,mengapa kau masih selalu menyapa

fajar, mengapa kau rebut indahnya bulan purnama

seperti inikah kepahitan dunia?

segala yang berharga dalam hidupku

semua telah sirna


Ya Robb ku, ku mohon jangan kau uji aku

dengan mengirimkan duka dalam hidupku

sungguh aku tak mampu

mengikhlaskan mereka yang ku cinta

ku mohon kuat kan aku

jangan biarkan imanku jatuh

hanya karena setitik ujian dari-Mu



Merindu Baginda Nabi

karya : Risda Lapitaru


Dikala malam datang

sembari membawa angin malam yang dingin

dalam hening mulai ku ambil sebuah kitab

lalu ku bacakan syamil nya

serta beberapa sunah yang memiliki manfaat luar biasa

Sesampai pada kisah hidup beliau

gemetar jiwa ku, menangis hati ku

ketika mengetahui sekeras itukah perjalanan hidup manusia yang mulia?

sesabar itukah Nabi ku?

serumit itukah perjuangannya?


Demi Zat yang menciptakan seluruh alam

sesakit sakitnya jalan hidupku

aku tak pernah membungkus perutku dengan kerikil tuk menahan lapar

Wahai Nabi ku, jika aku ada pada saat itu

tak akan ku biarkan kau kelaparan


Tapi, apakah iya begitu?

jika sekarang saja tak bisa ku hargai perjuangan nya,apakah iya jika aku ada pada saat itu, tak kan ku biarkan ia kelaparan?

perdebatan antara hati dan logika

membuat ku bercucuran air mata

aku hanya bisa berkata kata

tak sanggup untuk ku menepatinya


Wahai Baginda yang Mulia

maafkan umat akhir zaman mu ini

dengan bangganya ia berdiri di bumi

yang di ciptakan untukmu

maaf kan umat mu ini

yang sangat berlumuran dosa

tetapi bercita cita menjadi penghuni surga



Empat Bait Do'aku

karya : Risda Lapitaru


Rindu ini masih menggebu

pada orang yang ku temui beberapa tahun lalu

sajak ini masih tentang mu

sesosok virtual yang hadir dalam hidupku

entah nantinya akan berakhir dengan siapa

aku tak peduli

yang ku tau namamu selalu terselip dalam do'a


Empat bait do'a yang ku langitkan

semoga kau lah nama yang tertulis bersanding dengan namaku

semoga kau lah pemilik hatiku

agar aku tak lagi membuang buang waktu

tuk berbaur dengan hati baru


Rasa ini masih tetap ada

seperti sedia kala

masih pada orang yang sama

yang selalu terselip dalam empat bait do'a

"


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.