LINTANG INDONESIA - PUISI LOMBA CIPTA PUISI TINGKAT NASIONAL DEADLINE 15 APRIL 2022
Puisi di bawah ini adalah puisi para peserta lomba cipta puisi tingkat nasional, puisi ini akan dibukukan ke dalam buku :
Undangan dari Pangeran
Karya: First Syaloom Anastasya Hutasoit
Bising.
Itu yang kurasakan.
Berisik.
Aku tak tengah mengumpat.
Ribut.
Aku masih diam.
Langkahmu, menghalau ingar bingar itu
Membuat kepalaku bisa tegak, menatap senyummu.
Aduh, sungguh bahaya perasaan ini
Selalu ingin mendobrak pintu mulut yang sudah kututup rapat-rapat
Agar tak mengatakan
“Kamu ada di hatiku.”
Aku sudah mencoba tenang
Dan tak berdekatan padanya
Soalnya, banyak yang memikirkannya juga
Aku tak akan lolos seleksi, bila ia mengadakan sayembara
Sayembara mencari pasangan.
Tapi, dia yang mau datang
Dan terus tersenyum menatapku.
Membuat orang lain berbisik-bisik
Mengataiku,
“Siapa dia? Kenapa didekati sang pangeran?”
Entahlah, tanyakan saja padanya
Aku belum ingin bertanya, masih ingin menatap senyumannya
Sekali ini saja, jangan ganggu aku yang sedang bersamanya.
Bising.
Aku tak peduli.
Berisik.
Aku dan dia dibicarakan.
Ribut.
Aku tahu, karena dia pangeran
Dan aku seharusnya tak punya peran.
Namun, siapa yang duga?
Kalau perasaan kami kembar.
Jantung ini masih berdebar, menerima bunga darinya
Tak lupa, kecupan singkat darinya yang menggetarkan bibirku.
Penulis biasa dipanggil Syaloom, First Syaloom Anastasya Hutasoit, lahir di Berau, 24 Januari 2005. Kesukaannya adalah baca novel, menulis puisi, nonton drama korea dan mendengarkan lagu korea. Menulis membuatnya sadar banyak hal yang bisa ia bagikan, alih-alih bersarang dalam otak dan sirna diterpa sinar fajar. Instagram: @syaloomhutasoit.
"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.