Separuh Aku dalam Cumbana Sepertiga Malam

LINTANG INDONESIA - PUISI

Puisi di bawah ini adalah puisi peserta lomba menulis puisi tingkat nasional. Puisi ini telah lolos seleksi dan akan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Twilight of happiness". 



Bagi yang mau pesan buku ini, silakan klik link di bawah


👇👇👇👇👇👇👇👇👇


DUKUNG:



 Separuh Aku dalam Cumbana Sepertiga Malam

Sunflowers


/1/

Gerimis tetiba beranjangsana, menghampiri di sepertiga malam

Rintik bersilih rinai, rinai bersilih derai, ayar memburai membuncah kelana

Dingin menggoda, mencumbana kulit tubuh dengan selaksa bhama

Mengigit daksa yang setengah mati suri

Menggelinjang pada separuh atma.

Ah, kini hanya ada separuh aku bersama temaram

Ke mana separuh lagi, apakah binatang buas telah mengoyaknya di jenggala suram?

Apakah dewa-dewa telah melenyapkannya dari negeri fana?

Terbangkan jiwatman menyentuh angkasa

Susuri pelangi dan taman surgawi berhiaskan sekar adiwarna.


/2/

Hujan kian lebat menghujam, mencabik-cabik daging butala dengan butiran setajam pisau

Sosok hitam tanpa raga berkelebat bak akara, hadirkan serutas tanya meretas risau

Alakah ia Malaikat Maut pencabut nyawa yang bertandang tuk renggut separuh diriku?

Jangan! Jangan dulu ambil jiwa jiwatman yang hanya tertinggal separuh dalam ragaku.

Setidaknya aku belum hendak mati, belum hari ini, belum juga hari nanti

Bertebaran selaksa janji di punggung bumi masih harus aku tepati

Demi daging yang membungkus tulang penopang raga hadiah dari Dia yang kawi

Demi nafas yang berhembus pada setiap detik langkah menyambangi pertiwi.

Jangan! Jangan dulu ambil jiwa jiwatman yang hanya tertinggal separuh dalam ragaku.

Aku belum sanggup bertemu dengan Dia yang mempunyai kuasa penuh atas diriku

Masih ada labirin gelap berdinding hitam yang harus kupoles dengan warna putih

Masih ada tangga bengkok yang harus kubuat lurus meski aku berangsur letih.


/3/

Hujan mulai lelah, ia tak lagi lebat, dan malam tak lagi pekat

Dingin pun tak lagi mencumbu tubuh yang fana

Separuh ruh yang tersisa merapal doa, ujar selamat tinggal pada sang Malaikat 

Separuh ruh memaksa untuk tetap hidup berkalang buana.


Ruang Rindu, 20 Januari 2021



Bionarasi

Sunflowers merupakan seorang remaja yang amat menyukai literasi dari tahun 2017. Dan ia kerao mengikuti event-event di luar sana. Bahkan, namanya pun kerap muncul sebagai juara.

"


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.