LINTANG INDONESIA - PUISI
Puisi di bawah ini adalah puisi peserta lomba menulis puisi tingkat nasional. Puisi ini telah lolos seleksi dan akan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Twilight of happiness".
Bagi yang mau pesan buku ini, silakan klik link di bawah
DUKUNG:
(PUISI 1)
Matematika Cinta
Karya: Herawati
Kala cinta bertakhta pada sudut aksaku, Kasih
Terkenang bayang kisah kasih tertindih restu nan amat pedih
Sekuat tanganku membulir harapan diantara biji tasbih
Tetaplah takdir manunggal cinta kita terkikis pipih
Cinta kita laksana permainan aljabar
Mencari kesamaan sempurna 'tuk bisa dipersatukan
Kita dua insan sejalan namun sejajar
Seumpama garis persegi panjang tanpa titik tumpuan
Berjuta-juta doa kujumlahkan di atas putaran waktu semesta
Selepas 'sama dengan', memirsa hasil sepihak saja
Lantaran, simbolis rasa tertulis seperti operasi bilangan bulat
Yang melihat sisi positif dan negatif sebagai penyekat
Kasih, tengah patah cinta kita diantara dinding perbedaan
Kasta kehidupan tak mampu mewujudkam harapan
Kendati ayar aksa masih terpelihara di sudut pandangan
Begitulah cinta laksana matematika, 'kan bermuara pada satu kepastian; yakni takdir Tuhan.
Lombok Barat, 10 Januari 2022.
(PUISI 2)
Sajak yang Menangis
Karya: Herawati
Tak henti-henti dermaga rasa membidik titik dosa dan salah
Menuntun kalbu 'tuk terus bermuhasabah
Kendati, hanya secercah cela pernah singgah
Lantar, iman terpatahkan nafsu hingga kalah
Setajam panah doaku melesat ke singgasana-Mu, Ya Allah
Membawa pinta aksama-Mu di balik lembah-lembah sumarah
Sembari kubulirkan butir tasbih bersenandung 'Lailahaillallah'
Demi menghijab diri dari kata 'pasrah'
Adakah cara memutus nyawa tanpa murka-Mu?
Berlari dari shiratal mustaqim 'tuk berjumpa dengan-Mu
Mengetuk pintu-pintu langit menempuh Arsy-Mu
Sayangnya, meninggalkan nyawa dengan paksa tak 'kan mewujudkan semua itu
Tuhan, Kau saksikan pilu di sekujur sajak ini
Kurangkai dengan tangis menjadi sebuah puisi
Menahan kecamuk rasa sakit yang meminta 'mati'
Andai sebiji kepingan emas dapat membeli sehat yang dinanti-nanti.
Lombok Barat, 10 Januari 2022.
(PUISI 3)
Hamba Berkabung
Karya: Herawati
Bila asa tengah mengapung dalam telaga keraguan
Hampir karam tertelan arus perputaran masa
Pertanda mendung tengah bertaburan
Di atas langit kita berkabung memirsa fatamorgana
Entah, berapa lama lagi kuselami duka ini
Sedari awal tahun lalu hingga kembalinya sang Januari
Apakah banyak hal yang harus disesali?
Dari lumuran dosa zahir hingga nodanya hati
Tak perlu mencibir takdir yang memberi batas pada kehidupan
Kendati ujian sangatlah jauh dari dugaan
Menghalau langkah mencapai tujuan
Memecah butiran impian menjadi segelintir serpihan
Rabby ... tiada penolong hamba selain Engkau
Di atas nasibku yang teramat kacau
Sudikah kiranya, Kau peluk aku dari atas Arsy-Mu?
Andai dapat memutar waktu 'tuk menghapus murka-Mu.
Lombok Barat, 10 Januari 2022.
(PUISI 4)
Rumus Cinta
Karya: Herawati
Kala kuncup mahkota bunga mengatup di tengah muramnya malam
Tersirat serut pasinya bulan nan menyeluk dalam redupnya mimpi
Sarayu mengecup keningku; kala asa cinta kita terhenyak karam
Mengisyaratkan cinta bertakhta 'tuk membalut luka di tengah tandusnya afeksi saban hari
Beratus-ratus rumus kehidupan menjerumuskan asmaraloka ke jurang melankolis
Lantaran cinta kita gores datar dan samar tanpa ruang
Tiada pagan pondasi menguat dengan optimis
Hingga cinta mengalir sejajar, selurus garis persegi panjang
Kasih, andai daku bisa berbisik di telingamu perlahan
'Kan kukatakan bahwa cinta bukanlah aljabar
Yang mencari kesamaan sempurna 'tuk dipersatukan
Melainkan, takdir dari Tuhan Yang Maha Besar
Kutemukan namamu dalam suratan takdir dari-Nya
Berselimut ganjil dan nihil 'tuk dibinasakan
Lantaran kelemahan bukan dikurangi kadarnya
Melainkan, 'kan kugenapkan dengan kelebihan yang Tuhan anugerahkan
Kasih, cinta bukanlah logika operasi bilangan bulat
Yang melihat sisi positif dan negatif 'tuk dikedepankan
Lantaran cinta kasih nan tulus tak dapat dicegat
Keduanya dapat dijumlahkan 'tuk saling menyempurnakan
Andai kini cinta terputus rasa di ujung penantian asa
Tadahkanlah tanganmu di hadapan Yang Mahakuasa
Cinta kita tidak akan terbagi lalu terpisah begitu saja
Jika sejumlah doa dikalikan saban putaran waktu di dunia.
Lombok Barat, 09 Januari 2022.
(PUISI 5)
Hikayat Gadis Asuhan Semesta
Karya: Herawati
Dimulai dari setapak jejak di atas tandusnya kadar takdir manusia
Mengharapkan pelangi musim kemarau 'tuk menghalau nestapa dari lembah putus asa
Kabut musim semi tengah menyulut tangan tabah yang menengadah pada Pencipta
Seperti kuatnya bayu menghancurkan layunya bunga-bunga semesta
Aral melintang mesti bertakhta pada pijakan juang siapa saja
Tak memandang darah biru atau mereka yang bergelar 'jelata'
Lantaran Tuhan menguji insan sesuai kemampuan, bukan kedudukannya
Demi mengangkat harkat, martabat, jua derajat di sisi-Nya
Begitu jua alur kehidupan si gadis bermata lentik
Segudang mimpi ia letakkan estetik dan tertata apik
Kendati saban hari, peliknya payoda hitam kian mencekik
Serupa benih kembang ditanam, namun tak kunjung berbunga cantik
Sedari kecil, tubuh mungilnya hanya ditimang sarayu saban tahun
Lantaran sedetik uji menepas buluh serumpun
Napas juang kian menderu bagai tiupan anila di ujung daun
Namun, tabiat si gadis teramat manis dan santun
Dialah gadis asuhan tangis riuhnya badai bumi titisan Tuhan
Sekujur daksanya dimandikan dengan embun-embun di atas dedaunan
Derai rinai hujan baginya adalah hari kemenangan
Lantaran saban hari ia hanya meneguk seteguk bulir ayar aksa berjatuhan
Semesta membesarkannya dengan susuan darah luka hati
Bentala mendongengkan kenang silam terbawa mati
Tentang afeksi ayah bunda yang kini hanya menjelma pada ilusi
Namun, tetap berkasih dalam doa diantara dua dimensi
Kendati patah tumbuh hilang tak kunjung terganti
Ia tetap menyeka tangis demi deru langkah menggapai mimpi
Runcing lisan manusia acap kali mematikan langkahnya yang sejati
Namun, ibu asuh menguatkan dengan pagelaran badai disambut pelangi
Langkah juangnya seumpama air dibandarkan ke bukit
Lantaran duka teramat kuat menghimpit hidup nan pahit
Kentara semangat harus terus membara 'tuk menjeremba seribu angan
Begitulah hakikat hidup; tiada mustahil menggapai langit, kendati terjerat dalam labirin kehidupan.
Lombok Barat, 08 Januari 2022.
(PUISI 6)
Menyambut Permata Tahun 1443 Hijriah
Karya: Herawati
Elok nian rupawan wajah bulan di tengah gulitanya malam
Menawan 'tuk menyambut permata hijriah di atas penanggalan
Kutengadahkan tangan 'tuk menguntai selaksa syukur kepada Tuhan
Atas dipertemukannya daku dengan bulan keberkahan yang tertuai dalam kalam
Ialah Ramadhan, bulan suci bergelimang rahmat umat muslim sejagat raya
Dalam dekapannya, seluruh hamba ditimang-timang oleh nikmat Yang Mahakuasa
Juga mengingatkan tentang hikayat perjalanan kekasih-Nya
Tak pernah luntur di sekujur perjalanan Islam di dunia
Karenanya, jadikan Ramadhan sebagai ladang amalan dan pahala
Menanam benih-benih kebaikan nan tiada tara
Sedari imsak sampai tibanya waktu berbuka puasa
Hingga, saatnya ladang dipanen pada hari kemenangan disambut semesta
Ialah Idul Fitri, hari fitrah sebagai pembuktian kuatnya iman umat islam
Kepada Ramadhan yang hendak bertandang; marilah berucap salam
Menjamunya di dalam sujud sepertiga malam
Karena bagi-Nya akan berbalas berkah yang tidak pernah padam
Jangan biarkan Ramadhan berlalu tanpa setitik amal ibadah
Mengetuk pintu langit ketujuh dengan doa-doa penuh hikmah
Meramu kebenaran dan meninggalkan yang salah
Karena di sinilah langkah yang semula lemah akan kuat berhijrah
Sungguh, Ramadhan laksana permata tahun hijriah
Datang dengan membawa beribu-ribu hikmah
Marilah menggenapkan apa yang ganjil dengan segenap ibadah
Karenanya, perhiasan hati adalah iman dan perhiasan hijriah adalah Ramadhan penuh keberkahan.
Lombok Barat, 08 Januari 2022.
(TENTANG PENULIS)
Herawati, Penulis buku antologi puisi Tersekat Takdir, Our Love Journey, dan 99 Quotes Kehidupan yang akrab disapa Hera, adalah gadis scorpio yang memiliki kelahiran pada hari ke-28, bulan Oktober, tahun 2001. Ia lahir di Pulau Seribu Masjid. Yah, Pulau Lombok. Tepatnya di Lombok Barat, NTB. Sekarang, ia tercatat sebagai Mahasiswi Pendidikan Sosiologi 2019, Universitas Mataram, NTB.
Herawati bisa dihubungi melalui akun instagram @28herawati dan @28heyra alamat email hera36364@gmail.com, dan WA 081997888726. Jejaknya bisa dilihat melalui akun instagram @catatan_28herawati."
2 σχόλια
Write σχόλιαSemangat kak Hera ♥️
Replysayangg... Hantaman kata kata mu sangat bagus ayo semangat terus sayang
ReplyEmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.