Matematika Cinta

LINTANG INDONESIA - PUISI

Puisi di bawah ini adalah puisi peserta lomba menulis puisi tingkat nasional. Puisi ini telah lolos seleksi dan akan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Twilight of happiness". 



Bagi yang mau pesan buku ini, silakan klik link di bawah


👇👇👇👇👇👇👇👇👇


DUKUNG:



 (PUISI 1)


Matematika Cinta

Karya: Herawati


Kala cinta bertakhta pada sudut aksaku, Kasih

Terkenang bayang kisah kasih tertindih restu nan amat pedih

Sekuat tanganku membulir harapan diantara biji tasbih

Tetaplah takdir manunggal cinta kita terkikis pipih


Cinta kita laksana permainan aljabar

Mencari kesamaan sempurna 'tuk bisa dipersatukan

Kita dua insan sejalan namun sejajar

Seumpama garis persegi panjang tanpa titik tumpuan


Berjuta-juta doa kujumlahkan di atas putaran waktu semesta

Selepas 'sama dengan', memirsa hasil sepihak saja

Lantaran, simbolis rasa tertulis seperti operasi bilangan bulat

Yang melihat sisi positif dan negatif sebagai penyekat


Kasih, tengah patah cinta kita diantara dinding perbedaan

Kasta kehidupan tak mampu mewujudkam harapan

Kendati ayar aksa masih terpelihara di sudut pandangan

Begitulah cinta laksana matematika, 'kan bermuara pada satu kepastian; yakni takdir Tuhan.


Lombok Barat, 10 Januari 2022.


(PUISI 2)


Sajak yang Menangis

Karya: Herawati


Tak henti-henti dermaga rasa membidik titik dosa dan salah

Menuntun kalbu 'tuk terus bermuhasabah

Kendati, hanya secercah cela pernah singgah

Lantar, iman terpatahkan nafsu hingga kalah


Setajam panah doaku melesat ke singgasana-Mu, Ya Allah

Membawa pinta aksama-Mu di balik lembah-lembah sumarah

Sembari kubulirkan butir tasbih bersenandung 'Lailahaillallah'

Demi menghijab diri dari kata 'pasrah'


Adakah cara memutus nyawa tanpa murka-Mu?

Berlari dari shiratal mustaqim 'tuk berjumpa dengan-Mu

Mengetuk pintu-pintu langit menempuh Arsy-Mu

Sayangnya, meninggalkan nyawa  dengan paksa tak 'kan mewujudkan semua itu


Tuhan, Kau saksikan pilu di sekujur sajak ini

Kurangkai dengan tangis menjadi sebuah puisi

Menahan kecamuk rasa sakit yang meminta 'mati'

Andai sebiji kepingan emas dapat membeli sehat yang dinanti-nanti.


Lombok Barat, 10 Januari 2022.


(PUISI 3)


Hamba Berkabung

Karya: Herawati


Bila asa tengah mengapung dalam telaga keraguan

Hampir karam tertelan arus perputaran masa

Pertanda mendung tengah bertaburan

Di atas langit kita berkabung memirsa fatamorgana


Entah, berapa lama lagi kuselami duka ini

Sedari awal tahun lalu hingga kembalinya sang Januari

Apakah banyak hal yang harus disesali?

Dari lumuran dosa zahir hingga nodanya hati


Tak perlu mencibir takdir yang memberi batas pada kehidupan

Kendati ujian sangatlah jauh dari dugaan

Menghalau langkah mencapai tujuan

Memecah butiran impian menjadi segelintir serpihan


Rabby ... tiada penolong hamba selain Engkau

Di atas nasibku yang teramat kacau

Sudikah kiranya, Kau peluk aku dari atas Arsy-Mu?

Andai dapat memutar waktu 'tuk menghapus murka-Mu. 


Lombok Barat, 10 Januari 2022.


(PUISI 4)


Rumus Cinta

Karya: Herawati



Kala kuncup mahkota bunga mengatup di tengah muramnya malam

Tersirat serut pasinya bulan nan menyeluk dalam redupnya mimpi

Sarayu mengecup keningku; kala asa cinta kita terhenyak karam

Mengisyaratkan cinta bertakhta 'tuk membalut luka di tengah tandusnya afeksi saban hari


Beratus-ratus rumus kehidupan menjerumuskan asmaraloka ke jurang melankolis

Lantaran cinta kita gores datar dan samar tanpa ruang

Tiada pagan pondasi menguat dengan optimis

Hingga cinta mengalir sejajar, selurus garis persegi panjang


Kasih, andai daku bisa berbisik di telingamu perlahan

'Kan kukatakan bahwa cinta bukanlah aljabar

Yang mencari kesamaan sempurna 'tuk dipersatukan

Melainkan, takdir dari Tuhan Yang Maha Besar


Kutemukan namamu dalam suratan takdir dari-Nya

Berselimut ganjil dan nihil 'tuk dibinasakan

Lantaran kelemahan bukan dikurangi kadarnya

Melainkan, 'kan kugenapkan dengan kelebihan yang Tuhan anugerahkan


Kasih, cinta bukanlah logika operasi bilangan bulat

Yang melihat sisi positif dan negatif 'tuk dikedepankan 

Lantaran cinta kasih nan tulus tak dapat dicegat

Keduanya dapat dijumlahkan 'tuk saling menyempurnakan


Andai kini cinta terputus rasa di ujung penantian asa

Tadahkanlah tanganmu di hadapan Yang Mahakuasa

Cinta kita tidak akan terbagi lalu terpisah begitu saja

Jika sejumlah doa dikalikan saban putaran waktu di dunia.


Lombok Barat, 09 Januari 2022.


(PUISI 5)


Hikayat Gadis Asuhan Semesta

Karya: Herawati


Dimulai dari setapak jejak di atas tandusnya kadar takdir manusia

Mengharapkan pelangi musim kemarau 'tuk menghalau nestapa dari lembah putus asa

Kabut musim semi tengah menyulut tangan tabah yang menengadah pada Pencipta

Seperti kuatnya bayu menghancurkan layunya bunga-bunga semesta


Aral melintang mesti bertakhta pada pijakan juang siapa saja

Tak memandang darah biru atau mereka yang bergelar 'jelata'

Lantaran Tuhan menguji insan sesuai kemampuan, bukan kedudukannya

Demi mengangkat harkat, martabat, jua derajat di sisi-Nya


Begitu jua alur kehidupan si gadis bermata lentik

Segudang mimpi ia letakkan estetik dan tertata apik

Kendati saban hari, peliknya payoda hitam kian mencekik

Serupa benih kembang ditanam, namun tak kunjung berbunga cantik


Sedari kecil, tubuh mungilnya hanya ditimang sarayu saban tahun

Lantaran sedetik uji menepas buluh serumpun

Napas juang kian menderu bagai  tiupan anila di ujung daun

Namun, tabiat si gadis teramat manis dan santun


Dialah gadis asuhan tangis riuhnya badai bumi titisan Tuhan

Sekujur daksanya dimandikan dengan embun-embun di atas dedaunan

Derai rinai hujan baginya adalah hari kemenangan

Lantaran saban hari ia hanya meneguk seteguk bulir ayar aksa berjatuhan


Semesta membesarkannya dengan susuan darah luka hati

Bentala mendongengkan kenang silam terbawa mati

Tentang afeksi ayah bunda yang kini hanya menjelma pada ilusi

Namun, tetap berkasih dalam doa diantara dua dimensi


Kendati patah tumbuh hilang tak kunjung terganti

Ia tetap menyeka tangis demi deru langkah menggapai mimpi

Runcing lisan manusia acap kali mematikan langkahnya yang sejati

Namun, ibu asuh menguatkan dengan pagelaran badai disambut pelangi


Langkah juangnya seumpama air dibandarkan ke bukit

Lantaran duka teramat kuat menghimpit hidup nan pahit

Kentara semangat harus terus membara 'tuk menjeremba seribu  angan

Begitulah hakikat hidup; tiada mustahil menggapai langit, kendati terjerat dalam labirin kehidupan.


Lombok Barat, 08 Januari 2022.


(PUISI 6)



Menyambut Permata Tahun 1443 Hijriah

Karya: Herawati


Elok nian rupawan wajah bulan di tengah gulitanya malam

Menawan 'tuk menyambut permata hijriah di atas penanggalan

Kutengadahkan tangan 'tuk menguntai selaksa syukur kepada Tuhan

Atas dipertemukannya daku dengan bulan keberkahan yang tertuai dalam kalam


Ialah Ramadhan, bulan suci bergelimang rahmat umat muslim sejagat raya

Dalam dekapannya, seluruh hamba ditimang-timang oleh nikmat Yang Mahakuasa

Juga mengingatkan tentang  hikayat perjalanan kekasih-Nya

Tak pernah luntur di sekujur perjalanan Islam di dunia


Karenanya, jadikan Ramadhan sebagai ladang amalan dan pahala

Menanam benih-benih kebaikan nan tiada tara

Sedari imsak sampai tibanya waktu berbuka puasa

Hingga, saatnya ladang dipanen pada hari kemenangan disambut semesta


Ialah Idul Fitri, hari fitrah sebagai pembuktian kuatnya iman umat islam

Kepada Ramadhan yang hendak bertandang; marilah berucap salam

Menjamunya di dalam sujud sepertiga malam

Karena bagi-Nya akan berbalas berkah yang tidak pernah padam


Jangan biarkan Ramadhan berlalu tanpa setitik amal ibadah

Mengetuk pintu langit ketujuh dengan doa-doa penuh hikmah

Meramu kebenaran dan meninggalkan yang salah

Karena di sinilah langkah yang semula lemah akan kuat berhijrah


Sungguh, Ramadhan laksana permata tahun hijriah

Datang dengan membawa beribu-ribu hikmah

Marilah menggenapkan apa yang ganjil dengan segenap ibadah

Karenanya, perhiasan hati adalah iman dan perhiasan hijriah adalah Ramadhan penuh keberkahan.


Lombok Barat, 08 Januari 2022.


(TENTANG PENULIS)


Herawati, Penulis buku antologi puisi Tersekat Takdir, Our Love Journey, dan 99 Quotes Kehidupan yang akrab disapa Hera, adalah gadis scorpio yang memiliki kelahiran pada hari ke-28, bulan Oktober, tahun 2001. Ia lahir di Pulau Seribu Masjid. Yah, Pulau Lombok. Tepatnya di Lombok Barat, NTB. Sekarang, ia tercatat sebagai Mahasiswi Pendidikan Sosiologi 2019, Universitas Mataram, NTB.


Herawati bisa dihubungi melalui akun instagram @28herawati dan @28heyra alamat email hera36364@gmail.com, dan WA 081997888726. Jejaknya bisa dilihat melalui akun instagram @catatan_28herawati."


Previous
Next Post »

2 σχόλια

Write σχόλια
10 Januari 2022 pukul 06.01 delete

sayangg... Hantaman kata kata mu sangat bagus ayo semangat terus sayang

Reply
avatar

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.