Manusia Gagap

LINTANG INDONESIA - PUISI

Puisi di bawah ini adalah puisi peserta lomba menulis puisi tingkat nasional. Puisi ini telah lolos seleksi dan akan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Twilight of happiness". 



Bagi yang mau pesan buku ini, silakan klik link di bawah


👇👇👇👇👇👇👇👇👇


DUKUNG:



 Manusia Gagap

Karya: Leo Fernando


Sepotong kisah tentang kegagapan manusia di tengah zaman yang manja,

bertubrukan antar pikiran-pikiran kosong yang gila akan dunia sahaja,

dan lambat laun memudar dengan rangkaian besi rumit di atas baja

Menggelitik lirih dalam ayunan kencang retorika masa beradab

Tak sejalan pandangan historis budaya yang menganggap musuh-musuh gagap

Insan tak berdaya dengan seonggok daging, kini tergantikan kaki-tangan listrik

Kicauan dari bibir pun kini teralihkan dalam suara bangkai busuk tercekik


Daya kilauan putih entah mengalir dalam ideologi kasar 

yang tak lurus pada masa hambar

Babu dan budak seakan menjadi semut kecil dalam otak-otak bersuar

Dasi dalam leher mengikat kencang sampai sesak tak bernapas

terengah-engah entah tak seiras


Manusia gila bermunculan di atas plastik-plastik serat

Dengan sejuta asa demi serpih tipis menggurat

Uang berhambur di mana-mana menatap langit seakan berurat

Seporsi pangan papan sandang kini mulai menipis

tergerus hebat dalam gusuran jeruji besi yang terkikis


Pertanyaan retoris melayang-layang dalam pikiran antah

Mengadu nasib ke sebuah kota metropolitan berantakan “hijrah”

itu juga membawanya mengenal dunia yang tak pernah dibayangkan sebelumnya

Kerumunan satu ke kerumunan lainnya menjelma dengan nama-nama

sebagai hal yang tercerabut dari akarnya

terlepas dari fondasi yang bersifat fundamental, katanya

Revolusi mengubah menggubah total pola tatanan lama 

dalam waktu yang sangat singkat

Aktivitas-aktivitas nyata, kini tergantikan dalam sistem maya tersayat


Pemain licik serba fisik maklum menampakkan kumis tipis berbisa

mengekstraksi “pemain-pemain lama” dengan “para pemain depan fana”

mencetak bibit-bibit penyakit di atas derita kemanfaatan

lengang dan tak ada peperangan di laga medan


Mungkin ini teka-teki yang tak harus terpecahkan 

atas dasar asas kemanusiaan."


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.