Malaikat Tak Bersayap

LINTANG INDONESIA - PUISI

Puisi di bawah ini adalah puisi peserta lomba menulis puisi tingkat nasional. Puisi ini telah lolos seleksi dan akan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Twilight of happiness". 



Bagi yang mau pesan buku ini, silakan klik link di bawah


👇👇👇👇👇👇👇👇👇


DUKUNG:



 Malaikat Tak Bersayap


Dunia yang fana 

Kekosongan yang hampa

Jiwa yang terbungkus saripati

Kehidupan bermula dalam air terpatri


Terjalin pintalan suci dalam rahim yang perkasa

Diambilnya tulang sulbi yang membawa genetika

Tiupan ruh dalam tubuh menggetarkan arsyi

Pencipta yang sempurna menjadikan tanah berinsani


Kehadiran malaikat kecil yang sempurna

Melengkapi potongan fatamorgana yang lara

Suara tangisnya mewarnai senja semesta

Menepis goresan luka yang membawa bencana

Diri yang bermuram durja

Teringat lembaran cerita yang penuh duka

Perjuangan dirimu membuat riak nestapa

Kini ku menyadari arti bakti dibawah surga

Pengorbanan menahan derita

Mata tak terpejam karena cinta

Nutrisi tersedia lewat plasenta yang berseri

Sampai waktunya dirimu susah payah tak berdiri


Berat langkah yang dirasa

Sungguh dirimu merasakan yang sama

Pikiran yang selalu terkotori

Bukti sayangnya engkau kepada sang buah hati

Namun apa daya

Aku hanya membuatmu kecewa

Dengan umpatan kata-kata

Bahkan perbuatan yang durhaka

Sungguh Aku menyesal dengan semuanya

Tak menurutimu karena Aku bergelar sarjana

Tak berbakti padamu karena Aku punya harta

Yang ku lakukan padamu hanyalah umpatan kata-kata hina

Diri yang durhaka

Merasakan pahit yang diderita

Hukuman dari illahi rabbi

Kepada buah hati yang tak punya hati

Penyesalan itu akhirnya tiba

Dirimu sudah tak lagi bernyawa

Menangis pilu karena diri arogansi

Kedurhakaan diri yang tak bisa diobati

Oh diri yang dimanja

Masih saja durhaka

Masih saja menghina

Tapi engkau tetap cinta

Sungguh kasihmu abadi sepanjang masa

Sungguh cintamu tak terganti dengan logam mulia

Kini ku tersadar ketika diri merasakan hal yang sama

Engakaulah “Malaikat Tak Bersayap” wahai sang bunda""

Asep Suryadi Muharom

Riwayat Penulis

Nama Asep Suryadi Muharom, berumur 22 tahun dengan tempat dan tanggal lahir yaitu 29 April 1999. Menyelesaikan studi kuliah di S1 Tadris Biologi IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Sekarang mengajar sebagai asisten guru di MAN 3 Majalengka dan pengajar Rumah Qur’an al-Mughni Tegal Aren serta sebagai pebisnis juga. "


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.