LINTANG INDONESIA - PUISI
Puisi di bawah ini adalah puisi peserta lomba menulis puisi tingkat nasional. Puisi ini telah lolos seleksi dan akan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Twilight of happiness".
Bagi yang mau pesan buku ini, silakan klik link di bawah
DUKUNG:
"Kesunyian dan Diam
Karya Fitri Diva Saskia
Lampu yang temaram menemaniku kala ku diam
Hanya itu saja yang menjadi saksi bisu antara gambaran diriku
Rinai hujan yang menampar kaca jendela atas suruhan sang angin
Kain gorden yang hanya diam menatap seolah ia telah pasrah dengan apa yang terjadi
Banyak luapan perasaan yang terjadi dalam satu ruangan, entah siapa yang akan memahami siapa
Jarum jam berdentang dengan keras seolah ia marah dengan suasana ini, kesunyian dan diam.
Mungkin hanya guling yang menjadikannya tempat ternyaman untuk bersandar
Air itu kembali mengalir menyusuri pipiku, entah apa yang membuatnya menetes seolah mata tak lagi mampu untuk menampungnya, hati yang kian remuk hanya bisa di tenangkan oleh tangisan, mungkin.
Deru nafas si pendingin ruangan berhembus menusuk hingga ke sum-sum tulang
Raga yang semakin dingin
Pikiran yang semakin larut dalam kekalutan
--
Pelangi
Karya Fitri Diva Saskia
Aku menitipkan warna warni pelangi
Merah yang menggambarkan betapa pekat rasa cinta
Kuning yang menggambarkan begitu terang pancaran yang terkesan dingin kepadaku
Hijau yang menggambarkan sebuah keteduhan ketika aku melihat iris matamu
--
Karma
Karya Fitri Diva Saskia
Sulit untuk menjadi aku
Terkungkung dalam lingkaran hitam
Ditahan oleh beberapa malaikat berlatar seram
Tidak mengizinkanku untuk sekedar menghirup udara malam
Sulit untuk menjadi aku
Bagaikan boneka Marionette dengan tampang sedih
Dikendalikan dengan jemari hingga terasa perih
Persendian dan jeritan terdengar begitu pedih
Sulit untuk menjadi aku
Tak terukur ada berapa banyak batu yang aku lewati
Malaikat itu berbisik bahwa aku tidak pandai mensyukuri
Sulit untuk jadi aku
Ingin aku berteriak sampai kerongkonganku patah
Ingin aku teriaki bahwa sebenarnya aku lelah
Iya, aku
Aku yang selalu merasa menjadi korban atas segala karma
--
Janji ?
Karya Fitri Diva Saskia
Malam seolah menyapaku dengan hembusan nafasnya yang dingin
Semakin dingin ketika seseorang berkata bahwa aku akan selalu bersamamu
Kata itu seperti sebongkah gula seekor semut, hahaha.
Ini tentang aku yang selalu berteman dengan dinginnya malam dan hembusan angin dingin
Uap yang keluar dari mulut beku milikku menandakan bahwa, ya, aku percaya atas apa yang kau ucapkan.
--
Pudar
Karya Fitri Diva Saskia
Sudah lama namun sedikit berbeda
Sebuah kasih yang fasih hanya bertahan beberapa waktu, kemudian itu hilang entah kemana
Kau berubah bak seekor kucing yang dulunya kecil nan imut sekarang menjadi harimu yang siap memangsa kapan saja
Entah kapan aku pun tak tahu kau berubah menjadi monster seperti ini
Bahkan anak rambutku akan bergetar hebat ketika berhadapan denganmu, hidungku akan kembang kempis di sertai deru nafas yang tak teratur
Aku melihatmu seperti malaikat maut yang siap melayangkan sajamnya, lalai sedikit maka aku akan habis."
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.