LINTANG INDONESIA - PUISI
Puisi di bawah ini adalah puisi peserta lomba menulis puisi tingkat nasional. Puisi ini telah lolos seleksi dan akan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Twilight of happiness".
Bagi yang mau pesan buku ini, silakan klik link di bawah
DUKUNG:
"*TERUNTUK METAS*
Aku nyata dan kamu pun nyata
Tahu kah kamu
Angin selalu menyuarakan bisikan buruk
Tentang diriku
Perasaan tak sama
Tuhan pun berbeda
Angan memiliki terlalu tinggi
Dan peluang sangatlah kecil
Tertawalah
Tak ada yang melarangmu
Bahakan sang malaikat pun mungkin juga ikut menertawakanku
Puisi
Ia memang tempat yang tepat
Tempat untuk menyiratkan isi hati
Tempat untuk berbagi cerita penuh kasih
Aku harap dunia tak menghakimi
Aku hanya ingin dan LEBIH
*REMAJA BISU*
Bagaikan angin yang terus membisu
Kini waktu tak mau melihatmu
Hari dan minggu terus bersorak dengan semangat yang memburu
Egois ?
Maka jangan biarkan para waktu memburumu
Tahun berlalu
Angin pun masih berdiam diri
Waktu makin berputar dengan napas yang memburu
Dan harimu akan mulai membaik
Aku yakin kalian akan mampu untu berdiri
Hari terlalu baik
Hingga Ia menyisakan begitu banyak waktu
Hanya untuk-Mu
Manfaatkan mereka
Selagi masih ada waktu
Berbahagialah
Aku akan mendukungmu
Asal itu yang terbaik untukmu
*CARA ANGGUN UNTUK TERSENYUM*
Masih ingatkah kalian dengan kisahku
Kali ini aku berdiri
Tak perduli dengan perkataan orang
Karena kali ini
Aku akan meraih apa yang aku mau
Teman
Apa itu apa kalian tau
Karna selama ini yang aku tau hanya karangan sang nafsu
Jika diperbolehkan bersuara
Aku akan kembali bersorak
Aku juga ingin kembali
Seperti dulu tanpa waktu
Dan tak tentu
Terimakasih
Terimakasih karna kalian mau mendukungku
Meski hanya ada bayangan yang bersorak
Aku masih bersyukur
Karna masih bisa mendengarmu
*AYAH DAN IBU DENGARKAN ISI HATI PUTRIMU*
Orangtua akan selalu bangga
Pada mereka yang mempunyai bakat
Orang tua hanya orang tua
Mereka hanya mengharapkan hal baik pada para anak-anaknya
Meskipun tidak semua
Yang pada umumnya selalu merasa benar
Mungkin hanya aku saja yang terlalu bersemangat
Mengharapkan pujian dari nilai rata-rata
Tanpa tau apa yang mereka mau
Bukankah aku berlebihan
Pikirku
Aku hanya ingin satu
Satu hal sederhana seperti apa yang ada di pikiranku
Seperti mereka yang tak menahu
Aku hanya ingin kata tulus
Yang terucap dari bibir mu
Aku ingin mendengarmu
Tanpa ada satu kata buruk di hari kelulusanku
*SANG SASTRA*
Dia terlalu terang dan bercahaya
Senyumnya tulus bak pangeran surga
Langka anggun bagaikan sang raja
Sosok tegas dengan mata elangnya
Tuhan...
Bukankah Ia terlalu sempurna
Bahkan sang penulis mulai ragu menggambarkannya
Terlalu indah katanya
Sastra
Nama penuh makna
Namun tak seindah seperti yang aku bayangkan
Ini lebih dari apa yang aku pikirkan
Terlalu bersinar
Tak baik untuk mata
Semua sama
Sama-sama ilusi semata
Dan bodohnya aku mengaguminya
Lewat karya yang tak berirama namun senada"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.