TERUNTUK METAS - Kumpulan Puisi

LINTANG INDONESIA - PUISI

Puisi di bawah ini adalah puisi peserta lomba menulis puisi tingkat nasional. Puisi ini telah lolos seleksi dan akan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Twilight of happiness". 



Bagi yang mau pesan buku ini, silakan klik link di bawah


👇👇👇👇👇👇👇👇👇


DUKUNG:



 "*TERUNTUK METAS*


Aku nyata dan kamu pun nyata

Tahu kah kamu 

Angin selalu menyuarakan bisikan buruk

Tentang diriku


Perasaan tak sama 

Tuhan pun berbeda

Angan memiliki terlalu tinggi

Dan peluang sangatlah kecil


Tertawalah

Tak ada yang melarangmu

Bahakan sang malaikat pun mungkin juga ikut menertawakanku


Puisi

Ia memang tempat yang tepat

Tempat untuk menyiratkan isi hati

Tempat untuk berbagi cerita penuh kasih


Aku harap dunia tak menghakimi

Aku hanya ingin dan LEBIH


*REMAJA BISU*


 Bagaikan angin yang terus membisu

Kini waktu tak mau melihatmu 

Hari dan minggu terus bersorak dengan semangat yang memburu 

Egois ?

Maka jangan biarkan para waktu memburumu


Tahun berlalu

Angin pun masih berdiam diri

Waktu makin berputar dengan napas yang memburu

Dan harimu akan mulai membaik

Aku yakin kalian akan mampu untu berdiri


Hari terlalu baik

Hingga Ia menyisakan begitu banyak waktu

Hanya untuk-Mu


Manfaatkan mereka 

Selagi masih ada waktu


Berbahagialah

Aku akan mendukungmu

Asal itu yang terbaik untukmu


*CARA ANGGUN UNTUK TERSENYUM*


Masih ingatkah kalian dengan kisahku

Kali ini aku berdiri

Tak perduli dengan perkataan orang 

Karena kali ini 

Aku akan meraih apa yang aku mau


Teman

Apa itu apa kalian tau

Karna selama ini yang aku tau hanya karangan sang nafsu


Jika diperbolehkan bersuara

Aku akan kembali bersorak

Aku juga ingin kembali

Seperti dulu tanpa waktu

Dan tak tentu


Terimakasih

Terimakasih karna kalian mau mendukungku

Meski hanya ada bayangan yang bersorak

Aku masih bersyukur

Karna masih bisa mendengarmu


*AYAH DAN IBU DENGARKAN ISI HATI PUTRIMU*


Orangtua akan selalu bangga

Pada mereka yang mempunyai bakat

Orang tua hanya orang tua 

Mereka hanya mengharapkan hal baik pada para anak-anaknya

Meskipun tidak semua

Yang pada umumnya selalu merasa benar


Mungkin hanya aku saja yang terlalu bersemangat

Mengharapkan pujian dari nilai rata-rata

Tanpa tau apa yang mereka mau

Bukankah aku berlebihan

Pikirku


Aku hanya ingin satu

Satu hal sederhana seperti apa yang ada di pikiranku

Seperti mereka yang tak menahu


Aku hanya ingin kata tulus

Yang terucap dari bibir mu

Aku ingin mendengarmu

Tanpa ada satu kata buruk di hari kelulusanku


*SANG SASTRA*


Dia terlalu terang dan bercahaya 

Senyumnya tulus bak pangeran surga

Langka anggun bagaikan sang raja

Sosok tegas dengan mata elangnya


Tuhan...

Bukankah Ia terlalu sempurna

Bahkan sang penulis mulai ragu menggambarkannya

Terlalu indah katanya


Sastra

Nama penuh makna

Namun tak seindah seperti yang aku bayangkan

Ini lebih dari apa yang aku pikirkan


Terlalu bersinar

Tak baik untuk mata

Semua sama

Sama-sama ilusi semata

Dan bodohnya aku mengaguminya

Lewat karya yang tak berirama namun senada"


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.