Rintihan Daun Di Musim Hujan - kumpulan puisi

LINTANG INDONESIA - PUISI

Puisi di bawah ini adalah puisi peserta lomba menulis puisi tingkat nasional. Puisi ini telah lolos seleksi dan akan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Twilight of happiness". 



Bagi yang mau pesan buku ini, silakan klik link di bawah


👇👇👇👇👇👇👇👇👇


DUKUNG:



 Rintihan Daun Di Musim Hujan

Karya : Dono Setiawan


Basah kuyup raga ini diselimuti hujan

Sang Pejuang nafkah berteduh menatap harapan

Langit terus mengalir tanpa henti air bercucuran

Mengingat dirumah sudah menunggu penantian


Teringat rumah bocor dan air tergenang

Meratapi keluarga yang terus ikhlas berjuang

Begitu hebat mereka membuatmu senang

Tidak memilih harta ataupun berlebih uang


Wahai daun yang ikhlas dibawa hujan

Jadikan rasa syukur sebuah anugerah keikhlasan

Yakin dan percayalah hujan bukan penghalang pencarian

Teruslah berjuang menghadapi setiap cobaan


Jangan menangis wahai daun yang lembut perasaannya

Musim hujan bukan penghalang dirimu untuk bekerja

Semangatlah demi keluarga yang memilihmu tinggal bersama 

Mereka akan terus berdoa dan setia dijemput masa









Gangguan Hati Mengusik Prestasi

Karya : Dono Setiawan


Perjalanan panjang sebuah impian untuk negeri

Semangat membara tidak tergoyahkan mimpinya

Membangun hal kecil untuk sebuah prestasi

Berjuang teguh menyampaikan cita – citanya


Setiap hari alam ini terus mencintaimu

Memberi semangat membuka pelangimu

Jadikan hati terus berwarna dan bermakna untuk dirimu

Buang kegelisahan dan lupakan hati yang mengusikmu


Kokohkan raga Kita bukan untuk Dia

Biarlah gangguan itu menyebar menghasud hati

Malam tidak pernah mengusik siapapun makhlukNya

Siang pun berkerja sama dengan sinar matahari


Jika prestasi sudah mendapatkan tujuannya

Jangan mengingat gangguan hati mengusik prestasi

Pohon terus bersabar menungguh tumbuh selembar daunnya

Agar hasil itu menjadi kuat sebagai prestasi untuk negeri









Alam Bebas Sesuai AnugerahNya

Karya : Dono Setiawan


Angin membawa raga agar lelap tidurmu

Menumpang ranting pohon bergoyang perlahan

Sebuah mimpi datang memberi pengajaranmu

Jangan berlebih menanti sebuah harapan


Rasa malas itu tidak tercipta oleh alam bebas

Masing – masing diri sudah mempunyai kelebihannya 

Anugerah yang diberikan bukan untuk memelas

Jangan mencari kekurangan menjadikan alasannya


Makhluk di alam ini sudah mendapatkan tugas

Nasib tergantung dari jalan kepribadiannya

Tuhan memberikan kesempatan jangan berpuas

Jadikan rendah hati sebagai hasilnya


Jangan menatap tinggi sempurna perjuangannya

Jadikan pengalaman sumber hikmahnya

Tataplah kebawah merasa cukup rezekinya

Karena Alam bebas sesuai anugerahNya 









Penerang Hati yang Tidak Pernah Padam

Karya : Dono Setiawan


Jauh penantian dibesarkan oleh sebuah nama

Diberi kasih sayang hingga tumbuh dewasa

Tidak ada harapan untuk dibalas perjuangannya

Begitu banyak berkorban untuk sukses anaknya


Ibu adalah segalanya penyemangat hidup

Tidak pernah mengeluh menjadi tanggung jawabnya

Penerang hati Ibu tidaklah pernah redup

Cahaya ketulusannya begitu sederhananya


Ibu mengajari kebaikan dalam diri

Berpesan kepada naluri jangan berpuas hati

Jadikan keikhlasan untuk hasilnya nanti

Butuh proses seperti siang menunggu malam hari


Setiap doa Ibu selalu terihat sepanjang malam

Begitu sempurna Ibu bagaikan Bidadari

Ibu penerang hati yang tidak pernah padam

Menjadi anak janganlah lupa berbakti









Tanggung Jawab Seorang Ayah

Karya : Dono Setiawan


Bekerja tanpa lelah itulah Ayah

Bekerja demi keluarga itulah ayah

Ayah tidak merasa apa yang dilakukannya salah

Ayah ikhlas berjuang dengan bersusah payah


Tidak pernah terlihat Ayah sedang mengeluh

Menanggung beban dan dipikulnya sendiri

Pagi, siang, dan malam Ayah berlabuh

Ayah bekerja dilaut sepanjang hari


Bagaimana nasib Ayah dilautan luas

menghadapi ombak yang dasyat sedang dilaluinya

Sedangkan dirumah anak – anaknya diberinya bebas

Apakah ada angin yang bersahabat dengannya


Wahai Ayah, terima kasih atas perjuanganmu

Kau lupakan derita tidak berbagi masalah

Jadikan pengajaran ini untuk anak - anakmu

Itulah bukti tanggung jawab seorang Ayah



BIONARASI :

Nama saya Dono Setiawan, lahir di Sungai Sebesi 17 Maret 1991 Kecamatan Kundur, Karimun Kepulauan Riau. Saya kuliah di Universitas Terbuka semester 5 Jenjang S1 Jurusan Ilmu Perpustakaan. Saya Petugas Perpustakaan SD Negeri 003 Kundur Utara. Motto saya, “jangan berharap sebuah pujian, tapi jadikan pujian itu sebagai manfaat orang banyak”."


Previous
Next Post »

4 σχόλια

Write σχόλια
20 Desember 2021 pukul 20.28 delete

Keren keren sekali puisinyaa !!
Favorit ku rintihan daun di musim hujan di kalimat :
"Wahai daun yang ikhlas dibawa hujan, jadikan rasa syukur sebagai anugerah keikhlasan" ♡♡

Reply
avatar
20 Desember 2021 pukul 23.17 delete

Mantab. Terus berkarya. Doa kami menyertai mu. Amin

Reply
avatar
21 Desember 2021 pukul 03.34 delete

Terima kasih doannya 🤲🙏

Reply
avatar

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.