LINTANG INDONESIA - PUISI
Puisi di bawah ini adalah puisi peserta lomba menulis puisi tingkat nasional. Puisi ini telah lolos seleksi dan akan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Fairy Tail".
DUKUNG:
"PELUKMU BUKAN INDOMIE
Rintik hujan jatuh perlahan
Mulanya pelan, jadi makin deras
Memecah keheningan lara di hati
Membuka hasrat ingin memanjakan perut
Pelukmu dulu penghangatku
Namun kini,
Pelukan dari Indomie di ususku
Nyatanya lebih mengenyangkan
Segelas Coca-cola dingin
Kutuangkan jadi penetral
Aku masih geli dengan ini
Pelukmu kalah hangatnya dengan sebungkus Indomie
Kucium untuk terakhirnya suapan wanginya
Kuseruput kuahnya nan gurih
Sama seperti kumenikmati dirimu yang dulu
Kupeluk erat, lalu kucium kenangan kita dengan penuh dahaga
__________________________________________
Hiatus Rindu
Oleh : Ummi Najiyah Istiqomah
Aku bingung
Aku lelah
Aku bosan
Aku juga hilang gairah
Kutatap lagi fotomu di ponselku
Kututup lagi dan lagi ponselku
Aku kehilangan arah untuk merindu lagi
Ya...hilang arah
Seribu momen, kini harus kuhapus satu persatu
Enggan rasanya kembali merajut kasih
Aku ingin hiatus saja
Hiatus merindu...
_____________________________________
Tirai Bangau
Oleh : Ummi Najiyah Istiqomah
Malam jum’at selepas adzan maghrib
Suara sayup-sayup di pojok kamar terdengar sekilas
Tangan dan kaki tuanya cekatan mengatur mesin jahit coklat
Kain tirai bewarna merah ia jahit satu persatu
Sesekali keringatnya mengkilap
Jatuh dari rambutnya yang sudah memutih
Ku ambil sapu tangan sutra putih
Yang kutau, ku lap asanya bukan keringatnya
Kian malam, pelita makin meredup
Ia bersemangat mengambil paku menggantukan tirai
Motifnya bangau terbalut dari benang sutra
Aku mengelusnya dan terlihat senyum sumringahnya
Pertanda kepuasan batin tiada tara
Kini, tirai bangau jadi kenangan manis masa lalu
Ia tak hanya jadi kiasan dinding
Ia jadi bukti asa sepanjang masa dari jemari bidadari syurgaku
"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.