PELUKMU BUKAN INDOMIE - Kumpulan Puisi

LINTANG INDONESIA - PUISI

Puisi di bawah ini adalah puisi peserta lomba menulis puisi tingkat nasional. Puisi ini telah lolos seleksi dan akan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Fairy Tail". 



Bagi yang mau pesan buku ini, silakan klik link di bawah

👇👇👇👇👇👇👇👇👇


DUKUNG:



 "PELUKMU BUKAN INDOMIE 


Rintik hujan jatuh perlahan 

Mulanya pelan, jadi makin deras 

Memecah keheningan lara di hati 

Membuka hasrat ingin memanjakan perut 


Pelukmu dulu penghangatku 

Namun kini, 

Pelukan dari Indomie di ususku 

Nyatanya lebih mengenyangkan 


Segelas Coca-cola dingin 

Kutuangkan jadi penetral 

Aku masih geli dengan ini 

Pelukmu kalah hangatnya dengan sebungkus Indomie 


Kucium untuk terakhirnya suapan wanginya 

Kuseruput kuahnya nan gurih 

Sama seperti kumenikmati dirimu yang dulu 

Kupeluk erat, lalu kucium kenangan kita dengan penuh dahaga 


__________________________________________



Hiatus Rindu 

Oleh : Ummi Najiyah Istiqomah 


Aku bingung 

Aku lelah 

Aku bosan 

Aku juga hilang gairah 


Kutatap lagi fotomu di ponselku 

Kututup lagi dan lagi ponselku 

Aku kehilangan arah untuk merindu lagi 

Ya...hilang arah 


Seribu momen, kini harus kuhapus satu persatu 

Enggan rasanya kembali merajut kasih 

Aku ingin hiatus saja 

Hiatus merindu... 


_____________________________________ 


Tirai Bangau 

Oleh : Ummi Najiyah Istiqomah 


Malam jum’at selepas adzan maghrib 

Suara sayup-sayup di pojok kamar terdengar sekilas 

Tangan dan kaki tuanya cekatan mengatur mesin jahit coklat 

Kain tirai bewarna merah ia jahit satu persatu 


Sesekali keringatnya mengkilap 

Jatuh dari rambutnya yang sudah memutih 

Ku ambil sapu tangan sutra putih 

Yang kutau, ku lap asanya bukan keringatnya 


Kian malam, pelita makin meredup 

Ia bersemangat mengambil paku menggantukan tirai 

Motifnya bangau terbalut dari benang sutra 

Aku mengelusnya dan terlihat senyum sumringahnya 


Pertanda kepuasan batin tiada tara 

Kini, tirai bangau jadi kenangan manis masa lalu 

Ia tak hanya jadi kiasan dinding 

Ia jadi bukti asa sepanjang masa dari jemari bidadari syurgaku

"


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.