Kejamnya Dewasa - Kumpulan Puisi

LINTANG INDONESIA - PUISI

Puisi di bawah ini adalah puisi peserta lomba menulis puisi tingkat nasional. Puisi ini telah lolos seleksi dan akan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Fairy Tail". 



Bagi yang mau pesan buku ini, silakan klik link di bawah

👇👇👇👇👇👇👇👇👇


DUKUNG:



Kejamnya Dewasa


Bingung

Merasa tidak menjadi apa adanya

Merasa tidak menjadi diri sendiri

Merasa seperti jiwa lain


Pikiran melayang

Berfikir, 

Baikkah seperti ini? 

Atau bahkan kejam? 


pribadi yang ceria 

menyebalkan 

Usil

Iseng 

Dan pemarah


Menjadi sifat mutlak 

Yang tak bisa dirubah 

Katanya.


Salah.


Semakin dewasa 

Akan mengerti 


Bahwa,

 diam Adalah istimewa 

Diam Adalah nyaman

Dan

 diam Adalah pilihan.


Tak kutemukan jawabannya

Mengapa harus berbeda

Yang pasti 

Pikiran dan keadaan selaras 

Membawa pada kedewasaan diri 


Takut awalnya

Ternyata nyaman menjadi berbeda 


Ku akui aku berubah.

Maaf jika diam menjadi kebiasaan yang akan mutlak

Ketika suara tak lagi dihargai 

Dan menjadi dewasa itu menyakitkan.



Pikiran yang tak diharapkan.


Duduk bersama hembusan angin 

Di malam hari 

Menyendiri ,


Merenung dan merintih

Mulai jadi kebiasaan 

Setiap hari 

Setiap malam 


Setiap ada celah berdiam

Setiap ada celah sendiri 


Merasakan 

Pikiran berbicara 

Namun mulut terdiam 

Pikiran berjalan 

Namun kaki terdiam 

Pikiran berputar

Tapi diri ini tidak 


Puruk- parak , kerikuhan , ketakutan Menjadi satu dikepala 

Tak pernah tak hadir , pergi 

Menjauh apalagi.


Seolah olah 

Menjadi teman diri

Terkadang merusak

Membuat diri selalu terkelu 


Bingung harus bagaimana 

Ingin diusir

Tapi tak nyata , tak bernyawa , tak berwujud.


Akhirnya 

Menerima yang ada 

Dinikmati 

Bahkan terbiasa ; 


 Menjadi diam 

menjadi sosok manusia seutuhnya, sebenarnya

dan menjadi kuat.


Sesungguhnya hancur

oleh pikiran yang tak dimengerti 

mengapa hadir dan menetap.



Titik itu.


Sekarang 

Sampai pada sebuah titik

Titik.


Titik dimana yang paling ditakuti 

Dimana yang paling di jauhi

Bahkan tidak diinginkan hadirnya.


Sebuah titik.

Hanya titik

Mereka bilang hanya itu.


Tapi,

Rasanya menyusahkan

Menyakitkan

Menyengsarakan


Terdapat kepiluan didalamnya.

Tak bersuara 

Berkutik 

Maupun bercerita 


Menjadi Suatu keharusan

Dan 

Paksaan keadaan.


Yang dulu bisa meramaikan

Kini menjadi hening seketika 

Yang dulu tersenyum 

Kini menjadi sedih seketika 

Dan 

Yang dulu menebar kebahagiaan 

Kini menebar tangisan.


Hidup.

Beginilah hidup.

Yang dirasa semakin hari semakin nyaman

Malah membuat resah.


Tak dimengerti berlanjut apa nantinya

Yang pasti

Yang aku mengerti

Akan selalu ada pahit 

Di setiap perjalanan yang ada."


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.