LINTANG INDONESIA - PUISI
Puisi di bawah ini adalah puisi peserta lomba menulis puisi tingkat nasional. Puisi ini telah lolos seleksi dan akan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Fairy Tail".
DUKUNG:
Kejamnya Dewasa
Bingung
Merasa tidak menjadi apa adanya
Merasa tidak menjadi diri sendiri
Merasa seperti jiwa lain
Pikiran melayang
Berfikir,
Baikkah seperti ini?
Atau bahkan kejam?
pribadi yang ceria
menyebalkan
Usil
Iseng
Dan pemarah
Menjadi sifat mutlak
Yang tak bisa dirubah
Katanya.
Salah.
Semakin dewasa
Akan mengerti
Bahwa,
diam Adalah istimewa
Diam Adalah nyaman
Dan
diam Adalah pilihan.
Tak kutemukan jawabannya
Mengapa harus berbeda
Yang pasti
Pikiran dan keadaan selaras
Membawa pada kedewasaan diri
Takut awalnya
Ternyata nyaman menjadi berbeda
Ku akui aku berubah.
Maaf jika diam menjadi kebiasaan yang akan mutlak
Ketika suara tak lagi dihargai
Dan menjadi dewasa itu menyakitkan.
Pikiran yang tak diharapkan.
Duduk bersama hembusan angin
Di malam hari
Menyendiri ,
Merenung dan merintih
Mulai jadi kebiasaan
Setiap hari
Setiap malam
Setiap ada celah berdiam
Setiap ada celah sendiri
Merasakan
Pikiran berbicara
Namun mulut terdiam
Pikiran berjalan
Namun kaki terdiam
Pikiran berputar
Tapi diri ini tidak
Puruk- parak , kerikuhan , ketakutan Menjadi satu dikepala
Tak pernah tak hadir , pergi
Menjauh apalagi.
Seolah olah
Menjadi teman diri
Terkadang merusak
Membuat diri selalu terkelu
Bingung harus bagaimana
Ingin diusir
Tapi tak nyata , tak bernyawa , tak berwujud.
Akhirnya
Menerima yang ada
Dinikmati
Bahkan terbiasa ;
Menjadi diam
menjadi sosok manusia seutuhnya, sebenarnya
dan menjadi kuat.
Sesungguhnya hancur
oleh pikiran yang tak dimengerti
mengapa hadir dan menetap.
Titik itu.
Sekarang
Sampai pada sebuah titik
Titik.
Titik dimana yang paling ditakuti
Dimana yang paling di jauhi
Bahkan tidak diinginkan hadirnya.
Sebuah titik.
Hanya titik
Mereka bilang hanya itu.
Tapi,
Rasanya menyusahkan
Menyakitkan
Menyengsarakan
Terdapat kepiluan didalamnya.
Tak bersuara
Berkutik
Maupun bercerita
Menjadi Suatu keharusan
Dan
Paksaan keadaan.
Yang dulu bisa meramaikan
Kini menjadi hening seketika
Yang dulu tersenyum
Kini menjadi sedih seketika
Dan
Yang dulu menebar kebahagiaan
Kini menebar tangisan.
Hidup.
Beginilah hidup.
Yang dirasa semakin hari semakin nyaman
Malah membuat resah.
Tak dimengerti berlanjut apa nantinya
Yang pasti
Yang aku mengerti
Akan selalu ada pahit
Di setiap perjalanan yang ada."
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.