Insan Dengan Inangnya - Kumpulan Puisi

LINTANG INDONESIA - PUISI

Puisi di bawah ini adalah puisi peserta lomba menulis puisi tingkat nasional. Puisi ini telah lolos seleksi dan akan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Fairy Tail". 



Bagi yang mau pesan buku ini, silakan klik link di bawah

👇👇👇👇👇👇👇👇👇


DUKUNG:



 Insan Dengan Inangnya

Cipt. Fransiskus Hottua Malau




Secercah harapan kian bersinar, Terpampang dibalik kelabu nan kelam


Tirai seakan bergegas membuka jalan, Ruang seakan siap menopang perubahan


Hmm... Semua berlalu bak siklus abadi




Insan merintis tuk Inangnya Namun tersendat oleh puruknya situasi


Lobi-lobi berlagak tak tahu, tak dengar, Bukan bodoh... Bukan tuli... Licikkk?? Mungkin saja


Picik dipikir terbalut senyum di pipi melobi di hati...




Bergerak tanpa alasan itu Kesalahan


Melangkah tanpa arah itu Kesesatan


Berbuat tanpa tujuan itu Kejahatan


Memandang tanpa fokus itu Ketidaktahuan yang disulap menjadi kebenaran


Menilai tanpa menimbang itu sangat menyakitkan...




Insan adalah kita, Kita adalah bagian dari inang


Insan punya kebolehan, bukan dengan materi


Kita punya peluang, bukan dengan kepastian


Hati tersayat melihat target memudar dari pandangan


Rintih kepedihan bergejolak tak henti


Meracuni, menindas, memusnahkan kebolehan


Yaa... Bukan kali pertama




Wahai insan.... yang punya waktu, punya tenaga


Jadilah semut yang bergerak tak henti


Bukan tergantung pada Inangnya, namun membangun rumah indahnya


Kekuatan tak di ukur dari ukuran


Semangat tak di ukur dari peluang


Jangan harapkan ombak menerjang kapalmu ke tepian


Jangan harapkan angin menerpamu ke tujuan


Namun taruh harapkan pada tanganmu tuk memegang kendali lewati badai besar ini




Bangunlah dari inangmu


Itulah pencapaianmu






APA...?

Cipt. Fransiskus Hottua Malau




Apa....


Ya, aku sedang bertanya


Gejolak penasaran seakan menuntun langkah


Perlahan, melangkah, menyusuri, mencari....


Tak tahu apa..




Tiupan angin terbawa kenikmatan


Ter ombang-ambing tak kian keluh


Tawa...tawa...dan tawa...


Hahahaa....


Demikianlah aku yang tak tahu apa




Kadang terlintas di pikir...


Aku punya waktu


Aku punya tenaga


Aku punya semangat


Apa bumi ini diselimuti oleh logika yang merepotkan itu?


Yaaa... Aku berkhayal




Misteri demi misteri mulai terungkap


Perkara demi perkara mulai terurai


Apa hanya sebatas itu?


Mungkin tidak... Mari berlayar


Kobar-kobar, riak-riak, wahhhhh terpuaskan


Merasa mendapat jati diri


Hebat, hebat, hebat... Ini jiwa mudaku




Seraya bersorak...


Jurang penderitaan kian meluas


Apa.....





Segores tinta

Cipt. Fransiskus Hottua Malau




Aku sedang menari


Di atas lebaran putih nan indah


Bahkan saat ini.. akupun menari


Yaaa... Aku suka itu


Meski aku suka, orang tak suka aku




Aku dikata merepotkan


Padahal aku tak merasa direpotkan


Aku dikata membosankan


Padahal aku selalu menghiburnya




Katanya..


Aku tak banyak bisa berbuat


Meski aku bisa berbuat banyak


Hanya dengan SEGORES TINTA ku


Ku bisa mengubah hidup mu


Namun kau acuhkan aku


Akupun hanya bisa tertidur...


"


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.