LINTANG INDONESIA - PUISI
Puisi di bawah ini adalah puisi peserta lomba menulis puisi tingkat nasional. Puisi ini telah lolos seleksi dan akan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Fairy Tail".
DUKUNG:
"""Hingga mati""
Tak lagi pedulikan etika
Sebab terpana jelita
Tak ada ragu ataupun tanya
Tentulah engkau wahai adinda
Memandang dikala senja
Netra pun terpana paras indahnya
Biar pun orang bilang ada apanya
Saya selalu apa adanya
Senyum tersirat, memikat, lalu terikat serta menyekat
Mengucapkan niat dan mengikat
Tak perlu ada senandika
Mari kita saling berbagi cerita
Tak perlu gundah
Mari buat sesuatu yang indah
Tak hanya di mata, namun juga di hati
Tak hanya sementara, namun hingga mati
""Tak untuk jadi nyata""
Terus terngiang
Walau dalam selayang pandang
Mengusik jiwa
Ini kah cinta pada pandangan pertama
Waktu berlalu
Bertanya apa benar ini untuk ku
Namanya terukir dalam raga
Inilah dia, takdir untuk saya
Semacam turun dari kayangan
Nyatanya hanya bayangan
Terus terang
Saya sudah sangat sayang
Pangerannya telah datang
Langit tak lagi benderang
Suara tepukan bergema merisak
Namun saya hanya bisa terisak
Merebut asa
Mengukir luka
Rasa padanya harus binasa
Agar tak terus berduka
Seharusnya sedari awal saya sadar
Sejak rasa padanya masih seperti pijar
Namanya tak lagi menjadi amerta
Yang seperti ini memang jelas tak untuk jadi nyata
""Tak perlu di ungkit""
Ini perkara yang sulit
Seperti mengikis kulit
Menimbulkan rasa sakit
Jadi tak perlu di ungkit
Rasa sangat bimbang
Tak bisa dikira
Tak dapat di timbang
Tiada kata tara
Tak mampu ku sebut namanya
Tapi selalu ku sisipkan dalam doa
Berharap mendapatkan berkat
Tetapi mengapa malah tercekat
Ini seperti membisu dalam keramaian
Diteriakkan dalam kedamaian
Terus bertahan, padahal sudah tak tahan
Terus mengelak padahal sudah kalah telak
Ada apa gerangan
Ini bukan karangan
Ini jelas serangan
Ya, serangan tanpa larangan
"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.