HARMONI BERBALUT IRONI - Kumpulan Puisi

LINTANG INDONESIA - PUISI

Puisi di bawah ini adalah puisi peserta lomba menulis puisi tingkat nasional. Puisi ini telah lolos seleksi dan akan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Fairy Tail". 



Bagi yang mau pesan buku ini, silakan klik link di bawah

👇👇👇👇👇👇👇👇👇


DUKUNG:



HARMONI BERBALUT IRONI

Karya: Rahmiyati


Kita berjalan di jalur waktu dengan alur yang selalu bergerak maju 

Dalam balutan peradaban yang penuh dengan emosi palsu 

Tidak ada yang bisa dirindukan dan dijadikan kenangan

Kesedihan kian menjadi teman setia dalam kehidupan


Meski otak selalu mulai bermain imajinasi drama baru

Semua hanya tentang bahagia yang hanya berupa bayangan semu

Bagaikan guyuran deras curah hujan di bulan November 

Seorang anak perempuan itu telah lahir di awalan September


Tidak ada cerita panjang yang diungkapkan

Hanya beberapa obrolan ringan yang selalu terucapkan

Sebagian hanya sekedar mendengarkan

Sebagian lagi hanya akan kasihan


Harmoni yang bagaimana? Ironi yang seperti apa?

Adakah lelah anak perempuan ini mengetuk jiwa?

Apakah tangis anak perempuan ini terasa biasa?

Bisakah anak perempuan ini bahagia?


-Hulu Sungai Utara, 150921-



REST IN PEACEBLY

Karya: Rahmiyati


Belum sempat baginya membuka mata  untuk melihat dunia..

Namun, matanya  malah ditutup untuk selamanya..

Belum sempat ia mendengar riuh riak suara saudaranya,

Ia malah di tarik oleh sang takdir untuk menghadap Pencipta


Jika hidup terlalu singkat, lalu mengapa ia tetap dihidupkan ke dunia?

Jika hanya sekedar singgah, tapi mengapa harus berjumpa?

Berharap pertemuan ini tidak akan usai, nyatanya sudah selesai

Berhenti menghirup oksigen di dunia dan kembali ke asalnya ..


Patah.. patah untuk kesekian kali..

Saat otak terasa beku, batin seakan mati 

Dimana tangan tak mampu lagi mendekap.. 

Dimana bibir seketika bisu tak mampu berucap..


Saat hembusan lirih nafas dan gerak mungil terakhir kian berontak..

Tak ada kata bahkan setitik air mata, semua terasa sesak

Tak ada kenangan yang mampu dikenang

Hanya ada gambaran sekilas di memori ingatan

 

Istirahatlah…

Selamat jalan.. Selamat jalan meski kaki belum bisa berjalan..


-Hulu Sungai Utara, 251121-




RINDU DAN SENDU

Karya: Rahmiyati


Di waktu pagi yang mulai merekah..

Sejuta rindu mulai semakin tergugah..

Di kala petang mulai menyingsing

Laju kendaraan mulai bersahutan bising


Aku sangat rindu..

Aku sang sendu..


Jutaan cinta seolah hanya sebongkah batu

Dengan aku yang terlalu kian halu

Tak ada ikatan jelas antara aku dan kamu

Semua nyatanya hanya drama semu


Aku seakan berhenti di kamu

Tapi aku bukanlah pemberhentian bagi mu

Rindu yang ku kira berakhir cinta 

Namun hanya berujung duka


Sulit hati untuk berontak berpaling dan lupakan cinta

Karna kamu adalah pelabuhan sejuta rasa yang tiada bermakna

Melupakanmu seakan laksana menelan sembilu

Dan bertahan denganmu hanya akan mematikanku


-Hulu Sungai Utara, 301121-

"


Previous
Next Post »

1 σχόλια:

Write σχόλια

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.