LINTANG INDONESIA - PUISI
Puisi di bawah ini adalah puisi peserta lomba menulis puisi tingkat nasional. Puisi ini telah lolos seleksi dan akan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Fairy Tail".
DUKUNG:
HARMONI BERBALUT IRONI
Karya: Rahmiyati
Kita berjalan di jalur waktu dengan alur yang selalu bergerak maju
Dalam balutan peradaban yang penuh dengan emosi palsu
Tidak ada yang bisa dirindukan dan dijadikan kenangan
Kesedihan kian menjadi teman setia dalam kehidupan
Meski otak selalu mulai bermain imajinasi drama baru
Semua hanya tentang bahagia yang hanya berupa bayangan semu
Bagaikan guyuran deras curah hujan di bulan November
Seorang anak perempuan itu telah lahir di awalan September
Tidak ada cerita panjang yang diungkapkan
Hanya beberapa obrolan ringan yang selalu terucapkan
Sebagian hanya sekedar mendengarkan
Sebagian lagi hanya akan kasihan
Harmoni yang bagaimana? Ironi yang seperti apa?
Adakah lelah anak perempuan ini mengetuk jiwa?
Apakah tangis anak perempuan ini terasa biasa?
Bisakah anak perempuan ini bahagia?
-Hulu Sungai Utara, 150921-
REST IN PEACEBLY
Karya: Rahmiyati
Belum sempat baginya membuka mata untuk melihat dunia..
Namun, matanya malah ditutup untuk selamanya..
Belum sempat ia mendengar riuh riak suara saudaranya,
Ia malah di tarik oleh sang takdir untuk menghadap Pencipta
Jika hidup terlalu singkat, lalu mengapa ia tetap dihidupkan ke dunia?
Jika hanya sekedar singgah, tapi mengapa harus berjumpa?
Berharap pertemuan ini tidak akan usai, nyatanya sudah selesai
Berhenti menghirup oksigen di dunia dan kembali ke asalnya ..
Patah.. patah untuk kesekian kali..
Saat otak terasa beku, batin seakan mati
Dimana tangan tak mampu lagi mendekap..
Dimana bibir seketika bisu tak mampu berucap..
Saat hembusan lirih nafas dan gerak mungil terakhir kian berontak..
Tak ada kata bahkan setitik air mata, semua terasa sesak
Tak ada kenangan yang mampu dikenang
Hanya ada gambaran sekilas di memori ingatan
Istirahatlah…
Selamat jalan.. Selamat jalan meski kaki belum bisa berjalan..
-Hulu Sungai Utara, 251121-
RINDU DAN SENDU
Karya: Rahmiyati
Di waktu pagi yang mulai merekah..
Sejuta rindu mulai semakin tergugah..
Di kala petang mulai menyingsing
Laju kendaraan mulai bersahutan bising
Aku sangat rindu..
Aku sang sendu..
Jutaan cinta seolah hanya sebongkah batu
Dengan aku yang terlalu kian halu
Tak ada ikatan jelas antara aku dan kamu
Semua nyatanya hanya drama semu
Aku seakan berhenti di kamu
Tapi aku bukanlah pemberhentian bagi mu
Rindu yang ku kira berakhir cinta
Namun hanya berujung duka
Sulit hati untuk berontak berpaling dan lupakan cinta
Karna kamu adalah pelabuhan sejuta rasa yang tiada bermakna
Melupakanmu seakan laksana menelan sembilu
Dan bertahan denganmu hanya akan mematikanku
-Hulu Sungai Utara, 301121-
"
1 σχόλια:
Write σχόλιαCome out.. Yeeee
ReplyEmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.