Dalam Ruang Rindu - Kumpulan Puisi

LINTANG INDONESIA - PUISI

Puisi di bawah ini adalah puisi peserta lomba menulis puisi tingkat nasional. Puisi ini telah lolos seleksi dan akan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Fairy Tail". 



Bagi yang mau pesan buku ini, silakan klik link di bawah

👇👇👇👇👇👇👇👇👇


DUKUNG:



Dalam Ruang Rindu


mengabadikanmu adalah sebuar karsa

dalam ruang rindu menuju asa

yang penuh dengan keputus asaan

saksi rindu yang mulai terbalut dengan pertahanan hati

apa 

bagaimana

dan siapa

rentetan pertanyaan rindu yang selalu dilontarkan

dalam diam dan dalam ruang rindu

perlahan meniti bersama sang waktu

apakah rasa selalu bersama dengan waktu?

bergandengan tangan menuju kata komitmen

mengikat hati yang sebelumnya tandus

mengisi dengan sayang dan rindu

lagi kau tuang secangkir rindu

dalam pahitnya kopi yang tersaji di depan wajahmu.

Tertawalah karena aku merindukan desis kala tawa itu

Menangislah karena aku ter-ngiang ratap  tangismu

untuk kau bagi dengan ku

yang bisa menjadi penyemangat dan pengingat untukmu

Hanya bisa bergelun dalam ruang rindu

Menjamu malam



waktu yang salah

oleh: alfin laila


kuingat lagi

disebuah masa yang begitu indah

mampu mengukir senyum yang pupus

mampu menerbangkan seorang perempuan

dengan beribu kebahagian yang nyata

dan waktu yang mempertemukannya

bukan kita, kamu atau kalian

yang menghadirkannya

namun waktu 

jua pergi meninggalkannya

meninggalkan beribu tanda Tanya 

akan kehadirannya

bahkan kata sakit tak bisa mendeskripsikan

pikiran boleh melupakannya

namun, hati begitu sulit menghapusnya

dan biarkan waktu pula yang menggantikannya

tangis ini bahkan tak cukup

Ketika semua hal akan baik

Tejerambab dalam ideology yang pragmatis 

Kala cinta menjelma menjadi rasa

Dan rasa semakinpudar dimakan waktu

Detik itu ku temukan satu bait kata

Mundur

Menyerah

Pasrah

Bagai perahu yang berlayar ditengah laut lepas

Dengan tanpa ujung yang pasti

Kamu membelekkoh layar yang sudah mulai lurus 

Untuk bengkok memutar arah



BULAN, HUJAN DAN SEPTEMBER


Aku dan hujan

Menjelma menjadi satu roh

Dalam satu raga

Hujan pertama di bulan sepetember 

Menyisakan luka yang mendalam 

Hingga tak ada obatnya

Hujan bulan september

Menyisakan resah yang tiada terkira

Hingga tak tahu apa yang di dera

Hujan dibulan september

Awal dan akhir"


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.