AYAH PAHLAWANKU IBU MALAIKATKU - kumpulan puisi

LINTANG INDONESIA - PUISI

Puisi di bawah ini adalah puisi peserta lomba menulis puisi tingkat nasional. Puisi ini telah lolos seleksi dan akan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Twilight of happiness". 



Bagi yang mau pesan buku ini, silakan klik link di bawah


👇👇👇👇👇👇👇👇👇


DUKUNG:



 "Puisi 1:

AYAH PAHLAWANKU IBU MALAIKATKU

( Welika Siboro)


Aku dikandung di rahim

Aku dilahirkan kedunia

Aku dibesarkan didunia

Oleh ibu

Malaikat hidupku


Aku diberi pangan

Aku diberi sandang

Aku diberi papan

Oleh ayah

Pahlawan hidupku


Aku diberi kasih sayang sepanjang jalan

Aku diberi cinta luar biasa

Aku dirawat dan dibesarkan

Aku dididik dan disekolahkan

Oleh orang tuaku

Ayah dan ibu tercinta

Yang istimewa di hidupku


Meski banyak orang didunia

Ayah dan ibulah yang istimewa didunia

Tidak ada yang dapat dicari didunia

Seperti ayah dan ibu

Tidak dapat tergantikan oleh siapa-siapa


Di saat aku sendiri 

Aku merenung

Mengingat jasa ayah dan ibu

Jasa yang luar biasa tak terbalaskan

Yang berjuang menghidupi anaknya

Yang berjuang mencari makanan anaknya

Bekerja dari pagi sampai malam

Tidak mengenal lelah dan rintangan


Marah ayah dan ibu

Mengajarkanku bersabar

Nasehat ayah dan ibu

Mengajarkanku anak yang baik

Ajaran ayah dan ibu

Membuatku sosok yang berguna

Itu semua berguna demi masa depanku


Di saat aku marah dan kecewa

Ayah dan ibu tidak marah dan kecewa

Melainkan senyum dengan manis

Di saat aku sakit

Ayah dan ibu mengobati dan merawatku

Di saat aku sedih dan takut

Ayah dan ibu menghiburku

Di saat aku senang

Ayah dan ibu menasehatiku tetap

Rendah hati


Ayah dan ibu

Tidak pernah mengharapkan imbalan

Kasih dan cinta ayah dan ibu

Sepanjang jalan yang tak terhitung


Tanpa ayah dan ibu

Hidupku terasa hampa

Tidak lengkap

Tidak ada menasehatiku

Tidak ada yang membuat aku ketawa


Dengan hati tulusku

Terimakasih ayah

Terimakasih ibu

Atas jasa dan pengorbanan ayah dan ibu

Atas cinta dan kasih sayang ayah dan ibu

Atas ajaran dan nasehat ayah dan ibu


Ayah

Ibu

Maafkan aku yang tidak bisa membalas jasamu

Hanya doa yang dapat membalas jasa ayah dan ibu

Doakan aku anakmu

Agar kelak nanti

Menjadi sosok yang patuh pada ayah dan ibu

Menjadi sosok yang hebat

Menjadi sosok yang berguna dan bermoral

Dan membanggakan ayah dan ibu


Terimakasih ayah

Terimakasih ibu

I love you ayah

I love you ibu




Puisi 2:

NAFAS TERAKHIR GUNUNG SEMERU

( Welika Siboro)


Engkau memiliki puncak

Engkau alam yang indah

Engkau pegunungan yang indah

Gunung berapi

Gunung Semeru


Banyak orang-orang

Yang penasaran dengan alammu

Banyak orang-orang

Yang menaiki puncakmu

Tanpa menyerah menaiki kepalamu

Banyak orang-orang

Mengunjungi dirimu

Bersilahturahmi dengan dirimu

Itu semua karena

Keindahan dirimu



Hari berganti hari

Minggu berganti minggu

Bulan berganti bulan

Tahun berganti tahun

Usiamu bertambah-tambah

Dirimu dari muda

Berubah jadi tua



Di hari tuamu

Engkau menghembuskan

Nafas terakhirmu

Nafas garis finishmu

Berupa letusan yang dahsyat

Seakan bumi terbelah dua


Engkau pergi dengan tiba-tiba

Engkau pergi dengan tidak ada kabar

Seakan manusia itu lupa

Seakan manusia itu bodoh

Seakan manusia itu tidak ada

Terhadap dirimu



Hidup terakhirmu

Hidup yang sangat menakutkan

Hidup yang sangat seram

Yang membuat orang-orang

Yang membuat penghuni kakimu

Yang membuat pecinta dirimu

Menjauh dari dirimu

Waspada dengan dirimu



Engkau mengeluarkan

Larva yang panas

Seperti api di neraka

Awan panas

Seakan manusia berada di planet Merkurius

Batu-batu besar

Seakan meteor yang jatuh dari angkasa

Debu yang banyak

Seakan musim salju di Indonesia

Itu semua

Membuat orang-orang

Semakin menjauh dari dirimu



Suara tangis

Meronta-ronta di mana-mana

Suara minta tolong

Terdengar di mana-mana

Berhamburan tak tentu arah



Engkau telah melanda

Dunia ibu pertiwi

Membuat duka yang luar biasa

Mengundang air mata

Seakan roda kehidupan

Berhenti di titik ini



Apakah manusia harus marah?

Apakah manusia harus kecewa?

Apakah manusia harus menangis?

Tidak



Manusia bersyukur kepada Tuhan

Masih tetap dilindungi

Masih tetap diberi kesehatan

Semua bencana itu

Hanya peringatan bagi manusia

Untuk bersahabat dengan alam



Bila alam murka

Tuhan jadi murka

Murka alam adalah murka Tuhan





Puisi 3:

PANTANG MENYERAH COBA LAGI

 ( Welika Siboro)



Disudut kesepian ini

Aku merenung seorang diri

Mencoba memahami arti

Mimpi

Mimpi indah

Yang belum terwujud pasti



Hari ini

Aku tidak berharap untuk bangun

Aku ingin terus bermimpi

Bermimpi indah yang tidak akan kuakhiri



Namun aku sadar

Pikiranku telah berhenti

Diambang angin

Yang membuat diriku tuk sabar

Yang membuat diriku tuk berlari

Mengejar mimpi yang indah



Ternyata

Menjalani hidup memang sulit

Memang perih rasanya

Seperti perihnya putus cinta

Memang sakit rasanya

Hanya meraih mimpi yang indah



Tapi

Aku mencoba tuk bangkit

Aku mencoba tuk berdiri

Meninggalkan rasa sakit dan perih

Yakin pada diri sendiri

Berpikir dengan hati

Dijilat dahulu bibir

Baru bicara



Berusaha tiada hentinya

Pantang menyerah

Selalu mencoba lagi

Bila menyerah



Berusaha memperbaiki

Segala kegagalan

Semangat dalam melawan

Tuk mendapatkan jati diri

Dan sosok yang hebat



Satu hal lagi

Berdoalah

Allah akan selalu melindungi

Allah akan selalu membantu

Tiap langkah kita

Meraih mimpi kita

Mewujudkan mimpi kita

Mimpi yang indah



Nama: Welika Siboro

Anak ke: 4 ( empat) dari 6 bersaudara

Asal: Samosir, provinsi Sumatera Utara

Alamat: jl.sagala galungan,nomor 100, dusun 1,desa Ginolat, kecamatan Sianjur Mula-Mula, kabupaten Samosir, provinsi Sumatera Utara

Status: mahasiswi

Nama ayah: Kasrol Siboro

Nama ibu: Hotmita Sagala

Pekerjaan orang tua: petani"


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.