Dari arunika sampai swastamita

LINTANG INDONESIA - PUISI

Puisi di bawah ini adalah puisi peserta lomba menulis puisi tingkat nasional. Puisi ini telah lolos seleksi dan akan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Fairy Tail". 



Bagi yang mau pesan buku ini, silakan klik link di bawah

👇👇👇👇👇👇👇👇👇


DUKUNG:




 "Dari arunika sampai swastamita



Temaram ini,

Riuh rendah renjana 

Nirmala tubuh lelah

Rubuh pada dekapan

Tatkala arunika datang menyapa

Kita telah usai perang

Hingga swastamita datang dengan cemburu.


Tetap cantik tubuhku dari molek langit petang.

Laksana bianglala yang Sepoi terhempas angin

Aku padamu, kau pada tidur panjang malam ini

Kita telah telanjang di candramawa

Wasana kita tak karuan

Lentik tubuh-tubuh mulus nan putih


Eunoia

Kita terbang ke langit gemintang

Lusuh dengan desahan keringat

Nayanika ku membuatmu luluh

Tetap lelah pada pangku

Kita selesaikan malam erotis ini


Akh sayang

Sebentar saja

Aku ingin menatap indahnya mangata

Sembari menikmati dersik

Lekas tak panas oleh cinta


Waktu mengawini puisi telah habis

Dari arunika hingga swastamita


Sidoarjo, 23 November 2021


SAKRAMEN RINDU 

(Perempuan-perempuan terkucil)


Kemarin , kita telanjang berselimut sepotong kafan

setelah engkau menjamah tubuhku erat 

Menahan perih sebak di rongga dada

Engkau nodai sakramen rinduku yang kukuh


Engkau sulam lemahku dengan pucuk-pucuk asmara

Sedang aku terbengkalai tanpa busana

Yang kau tatap penuh pesona


Kau tanggalkan tubuhku benar-benar kosong tanpa tertutup


Inikah temu yang kita rindukan dahulu?

Menindih tubuh legit tergigit 

Masih menggeliat seperti cacing kepanasan

Menahan nafas tersengal penggal


Kelamin-kelamin kita berduka

Ampas-ampas rasa tidak mampu kita daur ulang seperti sampah!

Inikah hina yang seranjang semalam?

Engkau remas lemas payudara!

Engkau jamah bibir merah jambu

Sampai puncak klimaks rindu kita menjadi tabu


Engkau memeluk tubuhku dengan aroma kamboja kuburan

Bahkan tak kau sadari perihku seperti lelehan lilin di atas batu nisan moyangku

lalu engkau beri tujuh kembang menutup busuk kita?!


Dan

Setelah kita pincang malam itu..

Kau masih menghujam kata cinta yang bahkan tak pantas engkau ucapkan lagi!

Setelah kita bersanding setubuh 

Erat tanpa lepas sebaju ikat!

Selepas halu engkau tinggalkan aku merana menghamili buah dari dosa kita bersama..


Adilkah itu?

Sementara tanah tempatku berpijak mengasingkan aku seorang diri

Tatapan sebelah mata mengecam aku tak pandai menjaga rohani


Bagaimana dengan engkau?

Yang santai mengisap sebatang rokok di tempat liarmu!

Aku tak cukup kuat!

Hidup dari setengah kematian memikul cinta dari birahi kita!


Sakramen rindu kita tidak lagi suci!

Seketika dunia menghujatku seorang diri dan sepihak dosa!

Tanpa peduli engkau adalah biang keladi dari titisan dosa kita!

Aku takut..

Aku gelisah

Harus ku-apakan tubuh nanah ini

Setelah engkau renggut di nestapa ranjang kotormu..


Suaraku tak lantang

Namun aku perempuan

Mulutku bisa menjadi api

Tanganku bisa menjadi baja

Jangan menghina insan diriku

Sebab engkau tak pernah benar-benar paham dukaku!


Sidoarjo, 23 NOVEMBER 2021


DESEMBER TANPAMU


Disenja temaran kala sun set merona kemuning.

Tatap mataku seakan sayu menatap pergi sang mentari


Dan kujemput hatimu

Bersama senandung kisah.

Pahitnya cinta laksana empedu

Aku ganti dengan secerca cintaku.

Indah laksana Zamrud Khatulistiwa.


Dibalik ranum buah Desember

Aku kembali merajut temu bersamamu sekedar melepas pisahkan renjana hati.

Adakah engkau tahu?

Degup dari lemari hati mengunci rapat setiap dekap pada lelap kita


Dirindang dedaunan November

mentari perlahan beranjak pergi lalu bercumbu dengan bukit.

Hamparan lembah melambai pada pucuk embun.

Sementara kicau unggas patah di bibir pepohonan.

derap langkah pasti

gemawan awan berarak menyingkap tabir langit.

Sejenak aku melepas pandang

sejauh mata memandang.

Semuanya hanya sebuah fatamorgana

semata,

lantaran rinduku kian mengkristal ketika  temu belum tercipta.

Akh jahatnya jarak.


Sidoarjo, 23 November 2021"


Previous
Next Post »

1 σχόλια:

Write σχόλια
2 Desember 2021 pukul 22.13 delete

Sukses yah dik😊😊
Nice Poem!!🔥

Reply
avatar

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.