LINTANG INDONESIA - PUISI LOMBA CIPTA PUISI TINGKAT NASIONAL DEADLINE 15 APRIL 2022
Puisi di bawah ini adalah puisi para peserta lomba cipta puisi tingkat nasional, puisi ini akan dibukukan ke dalam buku :
"Surat Sakti
Tahun sembilan belas empat enam
Di pelabuhan itu perahumu karam
Membuat firasat perasaan yang dalam
Asap hitam datang saat surya terbenam
Kapal tentara dilengkapi meriam
Juga senapan yang sangkurnya tajam
Dengan gelak tawamu yang jahanam Mungkin, inilah sebuah pertanda alam
Bahwa api perjuangan belum pantas padam
__Hai, Saat jepang kemari berkelana
__Berkuasa mengusir kau entah kemana
__Karma dia terusir pula oleh janjinya fana
__Dalam kekalahan perang di medan arena
__Namun kau kembali membawa bencana
__Membujukku dengan kertas dan pena
__Merayuku dengan kata tak berguna
__Hai, Aku tak akan tertipu lagi
__Ku berkaca dari sejarah yang menerangi
__Bahwa licik hatimu tak tertandingi
__Menipu tuan Diponegoro dalam ironi
__Dan kau menggunakan cara yang sama lagi?
Tanahku bukan tempat perundingan
Aku bukan kompromis atau simpatisan
Atas ijin dan kuasa lindungan Tuhan
Aku berjanji bertempur habis-habisan
Antara tentaraku dan tentara tuan
Demi Indonesiaku dalam kemerdekaan
Ku tulis sepucuk surat sebagai balasan
Kan terkenang dengan nama Surat Sakti
Pahlawan I Gusti Ngurah Rai.
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.