Seberkas cahaya menerobos bilikku sore itu

LINTANG INDONESIA - PUISI

Puisi di bawah ini adalah puisi peserta lomba menulis puisi tingkat nasional. Puisi ini telah lolos seleksi dan akan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Twilight of happiness". 



Bagi yang mau pesan buku ini, silakan klik link di bawah


👇👇👇👇👇👇👇👇👇


DUKUNG:



 Seberkas cahaya menerobos bilikku sore itu


Bilik dimana diriku selalu tidur menghabiskan waktu

Ya Mega namanya, 

Cahaya pertanda bahwa hari ini telah selsai dan akan berganti dengan malam

Kesal rasanya.

Aku tau sinar mega itu bukanlah baik untukku

Melainkan sinar yang hanya pertanda penutup untuk kegagalan yang terjadi hari ini

Terpaksa aku bangkit lalu kututup jendela lalu bergegas mandi untuk menunaikan ibadah sholat fardhu.


Selesai itu aku duduk kembali menikmati secangkir kopi dan ubi rebus kesukaanku,

Ya, mau bagaimana, beginilah hidupku sehari hari, tidak punya mimpi, semangat, ataupun Penyemangat seperti mereka akan hadirnya ayah dan ibu di setiap hari.


Ketika  malam tiba, terpana aku, dengan alunan keanggunan suasana malam itu

Sang rembulan yang bersinar terang seolah tersenyum dan berkata:

”apakah kau mau hidup begini terus?


Sekejap otakku terbius dan tercuci oleh kata - kata itu.

Dan tak lama angin bertiup sangat kencang dan awan hitampun menutupi sang rembulan

Seolah mimpi, Kini kutahu bahwa sang rembulan pun ternyata punya waktunya sendiri

Dalam menyinari bumi ini, meski terkadang badai hitam menyelimuti,

ia tak pernah bosan dan putus asa, dia tetap sabar menunggu 

hingga badai itu tenang dan dia bisa bersinar kembali.


“Ternyata semua ini hanya tinggal masalah waktu”

Bukan siapa yang hebat namun tentang siapa yang tetap bertahan hingga waktu yang ditentukan oleh –Nya  tiba di saat yang tepat. 


Karya : Ayu Yunita, 

Kelahiran Musi Banyuasin, 07 November 1999 

Mahasiswi S1 Pendidikan Matematika Universitas Sriwijaya,

Sehari – hari bekerja sebgai guru di SMA IT AL – FATAH dan menjadi guru les Privat

Puisi ini dibuat untuk mereka yang hidupnya terasa hampa dan mudah menyerah

"


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.