Tempat Bercerita

LINTANG INDONESIA - PUISI

Puisi di bawah ini adalah puisi peserta lomba menulis puisi tingkat nasional. Puisi ini telah lolos seleksi dan akan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Twilight of happiness". 



Bagi yang mau pesan buku ini, silakan klik link di bawah


👇👇👇👇👇👇👇👇👇


DUKUNG:



 Puisi 1

Tempat Bercerita


Bagiku, tempat ternyaman untuk bercerita adalah rembulanku

Kata demi kata yang telah keluar di bibir telah kau dengarkan dengan seksama

Meskipun kau tau, ceritaku tak pernah usai


Kini rembulanku telah tiada

Tak ada lagi tempat bercerita senyaman dirimu

Aku kehilangan pelabuhan ternyaman

Pelabuhan untuk 1001 ceritaku


Kehidupanmu telah usai

Tetapi ceritaku tak kunjung usai

Lentera dihidupku telah redup

Seolah tak ada lagi cahaya yang menerpamu

Malam telah menyambutku dengan cahaya yang minim


Puisi 2

Gubuk kegelapan


Mata ini langsung disambut oleh kegelapan

Hanya secercah cahaya rembulan masuk ke sela - sela jendela

Membuat mataku menyapu seluruh sudut ruangan


Hanya setangkai bunga mawar dan sepucuk surat

Yang telah kau tinggalkan


Bersama hembusan angin yang tenang

Aku tersadar bahwa kau telah meninggalkanku


Puisi 3

Cinta masa lalu


Di setiap lapis masa lalu

Sang fajar selalu menampakkan kebahagiaan

Pagi cerah pun menungguku

Seperti diriku yang selalu menunggu mu tersenyum

Garis bibir yang telah mengubah warna hidupku


Mata itu... 

Mata yang selalu menyorotkan arti ketegasan 

Yang membawa ku hanyut akan pesona mata mu


Dalam sekejap pun aku tersadar

Bahwa aku tidak bisa memilikimu

Makna cinta menggores luka

Mencipta seribu bahasa Terdiam kaku Dalam fatamorgana Cinta 

terlihat tapi tidak nyata

seperti rindu yang dulunya begitu indah dan hidup

lalu pergi tanpa permisi


Apa yang kuharapkan?

Jika kecewa lah yang ku dapatkan

Terhenti sudah pengorbanan ku selama ini

Aku lelah..

Lelah dengan perjuanganku selama ini

Bayangan seyumanmu

Entah mengapa masih teramat jelas di benak ku


Terimakasih untuk 3 tahun ini

Amat sangat berkesan masa sekolah ku

Cinta dan pengorbanan ku selama ini akan selalu ku ingat

Hingga aku lupa akan cara untuk melupakanmu


Puisi 4

Fatamorgana


Siluet bayangan cahaya mu hilang di tengah kegelapan

Wangi harum parfum mu pun sirna diterpa hembusan angin pantai

Pesona senyum mu ikut serta mengambil peran


Wahai kau idaman hati

Dermaga yang dulu kau singgah kini pun bak fatamorgana

Tak bisakah kau jadikan hatiku sebagai labuhan terakhir?


Menatap seluruh jalan cintaku

Tak bisa ku cegah akan rasa gelisah 

Ketika itu...

Semua harapan hanya sebuah angan - angan 

Tanpa ada yang diharapkan


"


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.