Tak Terlupakan Kenangan

LINTANG INDONESIA - PUISI

Puisi di bawah ini adalah puisi peserta lomba menulis puisi tingkat nasional. Puisi ini telah lolos seleksi dan akan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Twilight of happiness". 



Bagi yang mau pesan buku ini, silakan klik link di bawah


👇👇👇👇👇👇👇👇👇


DUKUNG:



 1. Tak Terlupakan Kenangan 

Karya : Saniyya Sakurohma 


Hai kamu..

Iya kamu kenanganku 

Kenangan yang tak terlupakan bersama dia

Selalu terbayang di dalam hati dan jiwa 


Hmm… memang indah sekali kenangan itu

Tapi.! Ya mau gimana lagi!?

Kita sudah tidak sejalan!

Kita berjalan melangkah kedepan yang tak bergandengan


Bertambahnya tahun sudah cukup lama 

Mengapa kamu tak bisa ku lupakan?

Hai! Kenangan?.. Begitu nyamannya kamu di dalam hati dan jiwaku

Sampai aku tak mampu mengusirmu di kehidupanku


Okee!! Tidak akan kulupakan kenangan itu

Akan kujadikan cerita kenangan sebagai masalalu

Ku jadikan patokan di masa depanku

Dan kujadikan inspirasi untuk kenangan selanjutnya 

Sampai jumpa kenangan


2. Suara Hati

Karya : Saniyya Sakurohma 


Bulan telah bersembunyi

Mentari pagi pun menyapa hari

Indahnya nyanyian burung

Membawa aku untuk pergi

Bersiap melangkah menuju masa depan 


Ku hentakkan kaki dengan kekuatan 

Ku lambaikan tangan dengan kelembutan

Ku sapa mereka dengan ucapan

“Selamat pagi bapak dan ibu guru”


Ku ingin meminta ilmu

Belajar bersama denganmu

Tak banyak aku bisa

Tapi ajarilah aku dengan biasa

Aku tahu hanya kau yang mau 

Aku mau karena kau yang ku tunggu

Wahai bapak ibu guru


3. Era Digital

Karya : Saniyya Sakurohma


Era digital..

Era yang membuat orang terpingkal-pingkal

Era elektronik bulan manual 

Eranya manusia hidup individual

Tegur sapa seakan hilang

Kita sudah tak saling mengenal 


Era digital..

Era yang menyimpan sejuta kebaikan

Sentuh layar semua datang

Petik angka segala tersambung kan

Penuh suara canda obrolan

Tua, muda, hingga balita semua mengenal

Asyik sendiri dengan si genggaman


Inilah eraku..

Era aku merasa kesepian

Era yang mengajarkanku akan ketakutan

Wahai manusia semua

Sambutlah ini dengan bijaksana 

Dengan akal sehat segala

Jangan sampai di salah guna.


4. Keadilan

Karya : Saniyya Sakurohma 


Ku tatap negeriku yang penuh pilu berdebu

Kupandangi bangsaku yang dusta berselimut biru

Inilah negeriku

Inilah bangsaku

Inilah tanah lahir ku

Meraka berkata “Indonesia Merdeka!”

Mereka bersuara “Marilah bangun bersama!”


Tapi..

Lihatlah tubuhnya yang kering meronta-ronta 

Lihatlah cucuran darah dari matanya

Lihatlah mulutnya yang berhias kulit kering di bibirnya 

Dengarlah raungannya yang penuh nista


He… Kalian!

Singa-singa hutan yang berhias berlian

Mencabik-cabik bangkai tulang 

Meminum darah si cacing lapar

Tertawalah kau.. sampai keringat menjalar

Bernyanyilah kau.. hingga suaramu sumbang

Dan matilah kau.. dengan ke sia-siaan


Oh Tuhan..

Inikah keadilan yang kau tunjukan 

Hingga tiap malam mereka terpejam

Semoga esok kematian setia menghadang.



Biodata :

Nama : Saniyya Sakurohma 

Kelahiran : Batang, 16 Juli 2001

Jenis kelamin : Perempuan

Pekerjaan : Mahasiswi

Alamat : Desa Tegalsari , kec. Kandeman, kab. Batang.

Lulusan sekolah :

1. TK kecil dan TK besar Tegalsari

2. SD N 02 Tegalsari 

3. SMP N 01 Kandeman

4. MAN Batang

5. Poltekkes Kemenkes Pekalongan (masih berlanjut sampai sekarang)

"


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.