LINTANG INDONESIA - PUISI
Puisi di bawah ini adalah puisi peserta lomba menulis puisi tingkat nasional. Puisi ini telah lolos seleksi dan akan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Twilight of happiness".
Bagi yang mau pesan buku ini, silakan klik link di bawah
DUKUNG:
Syair Balada Keibaan
Karya : Nurul Kifani Putri
Menanti tak kunjung usai
Mataku berkedip bergejolak tak henti
Sesekali menggaruk ruam-ruam luka pedih tergores
Berair setetes turun ke tanah gersang bak kosong tanda kehidupan
Baru tersadar dari mimpi dia sudah pergi.
Berjalan menapaki jalan - jalan kerikil bebatuan.
Mencari sosok terkasih melalang buana tak henti
Hilang, lenyap tak kudapatkan sama sekali
Kemana berjalan?
Di sudut setapak itu ada persimpangan
Jalan mana harus ku tempuh?
Suara - suara maut menjelma
Pada suasana gelap tak terarah
Seekor kunang-kunang pun tak ada berani menerangi jalan setapak
Aku sendiri menatap sisa - sisa rasa kasih yang hinggap
Burung gagak menari nari di awan gelap bak kesuraman
Sambil bernyanyi balada balada keibaan
Gerak-gerik landai mencekam bak seolah damai namun mengerikan
Apakah terkasih itu juga ikut bergerombol bersama burung penguasa kehampaan?
Ada sebagian para tetua mengatakan iya. Ya Dia ada di sana.
Aku sama sekali tak kuasa
Irama balada itu terus melantunkan syair-syair keibaan menyayat relung sukma
Tak henti-henti sampai insan bergejolak menaruh perisai di jiwa.
Syair demi syair mengalir seperti sebuah hantaman air bah bergelombang menakutkan
Syair menggema irama kesepian,kehampaan, keputusasaan.
Tidak ada lagi hal-hal penenang hati
Sepertinya roh itu sudah di kutuk.
Apa yang bisa di ambil? Semua kosong tak tersisa
Biarlah syair balada keibaan itu terbang membawa segenggam cahaya ke angkasa.
Sepertinya itu adalah penenang abadi
Ufuk jingga mulai hanyut
Kegelapan segera menyambut
Sepiring takokak dari ranah minang
Rasa pahit mencekam di lidah
Aku masih menghabiskan buah itu sembari melihat-lihat dedaunan bergerak di hembus angin
Tanpa sadar dengungan telinga mendengar syair - syair keibaan silam
Terulang,menyayat hati.
Kasih yang dinanti tak kunjung datang ke gubuk tua yang ditumbuhi dedaunan liar
Harus berapa lama lagi menunggu?
Sudahkah hari silam pergi.
Apakah Aku harus minta izin pada Rabb ku untuk menghentikan detik?
Bisakah itu terjadi?
Rasa menggebu membuatku berpikir mustahil.
Tak ingin lagikah engkau datang ke gubuk tuaku wahai Mahaputra?
Aku sudah menantimu ketika rasa rindu menyelinap masuk diam-diam dalam jiwaku
Berapa kali Aku mendengar syair balada keibaan
Dan disitu juga aku mengukir namamu dalam sayatan tangan tergores luka
Biodata
Nama : Nurul Kifani Putri
TTL : Padang,15 November 1999
Email : nurulbengkulu03@gmail.com
Instagram : nurulkifani
WA : 081370049263
"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.