LINTANG INDONESIA - PUISI
Puisi di bawah ini adalah puisi peserta lomba menulis puisi tingkat nasional. Puisi ini telah lolos seleksi dan akan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Twilight of happiness".
Bagi yang mau pesan buku ini, silakan klik link di bawah
DUKUNG:
Sajak Rindu Dari Putri Kecil Bapak
Oleh: Nafa Nur Bahaiyah
Melati bermekaran
wanginya berkejaran
Menyambung salam jadi hantaran
Sambut ramai menuju pemakaman
Ada rindu yang tak tertuntaskan
Pada mereka yang sudah damai di alam pemberhentian
Semakin lebaran merapat…
Maka sesak rindu ini semakin kuat
Jika katanya obat dari kerinduan adalah pertemuan
Maka rindu semacam ini
Nyaris tak dapati kesembuhan
Sebuah kepergian ke Alam barzah
Kenanganya akan kian terasa terpahat seiring putaran waktu
Bukan pudar apalagi hilang dalam pergantian waktu
Setiap orang pasti mencoba berdamai dengan rasa sakit karena kehilangan
Meskipun yang beriman tau….
Semua fana adanya
Sewaktu-waktu bisa kembali pada Pemilik-Nya
Tapi kurasa….
Semua pasti merasa lara
Meski sedikit
Tapi … Tak apa
Mereka pergi karena tengah melakukan Perjalanan
Iya dan memang
As-safar qith’atun minal adzab
Ah iya…
Dan kita juga pasti menyusul perjalanan mereka
Bukankah sebelumnya mereka pun orang yang ditinggalkan?
Iya….
Semuanya akan saling menyusul
Sampai akhirnya semuanya pergi
Dan yang ada hanya Sang Abadi
Merindulah tanpa mengharap sembuh
Nikmati pedihnya, Sesap sesaknya
Perpisahan adalah bagi mereka yang mencintai dengan mata
Tapi bagi mereka yang mencinta dengan hati
Tak ada kata perpisahan , katanya…
Kita hanya tengah berada di alam yang berbeda
Tapi, kita punya jaringan penyambung berupa do’a
Jadi, mari tarik nafas dalam-dalam
Kirim selalu doa dan ganjaran
Karena, cinta bukan sebatasa kenangan
Tapi bagaimana juga tentang bagaimana kita menjaganya agar tetap tumbuh dan berkembang
Akan lebih baik mengirim bingkisan pahala dibandingkan ratapan duka lara
Sembari meminta akan ada masa dimana kita kembali dikumpulkan bersama
Sebagai orang-orang yang saling mengasihi dalam keadaan dan suasana
Tentu lebih bahagia dan sejahtera
Ada banyak pelajaran dari setiap kehilangan dan kepergian…
Mari siapkan perbekalan agar kelak perjalanan kita dalam keberuntungan
Melatiku masih setia Bapak…
Mendatangi Pusaramu sebagai ganti Kerinduanku
Bakti seorang anak tak akan berhenti
Meski orang tuanya telah mati
Masih ada sejuta pintu terbuka untuk meneruskan bakti.
Semoga semesta terus dalam limpahan rahmat Tuhan .
Assalamu’alaikum teman-teman perkenalkan ama saya Nafa Nur Bahaiyah saya dari pekalongan , Salam berkarya dengan goresan tinta……"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.