Sajak Rindu Dari Putri Kecil Bapak

LINTANG INDONESIA - PUISI

Puisi di bawah ini adalah puisi peserta lomba menulis puisi tingkat nasional. Puisi ini telah lolos seleksi dan akan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Twilight of happiness". 



Bagi yang mau pesan buku ini, silakan klik link di bawah


👇👇👇👇👇👇👇👇👇


DUKUNG:



 Sajak Rindu Dari Putri Kecil Bapak 

Oleh: Nafa Nur Bahaiyah 

Melati bermekaran

 wanginya berkejaran 

Menyambung salam jadi hantaran 

Sambut ramai menuju pemakaman 

Ada rindu yang tak tertuntaskan 

Pada mereka yang sudah damai di alam pemberhentian 


Semakin lebaran merapat…

Maka sesak rindu ini semakin kuat 

Jika katanya obat dari kerinduan adalah pertemuan 

Maka rindu semacam ini

Nyaris tak dapati kesembuhan 


Sebuah kepergian ke Alam barzah

Kenanganya akan kian terasa terpahat seiring putaran waktu

Bukan pudar apalagi hilang dalam pergantian waktu

Setiap orang pasti mencoba berdamai dengan rasa sakit karena kehilangan 

Meskipun yang beriman tau…. 

Semua fana adanya 

Sewaktu-waktu bisa kembali pada Pemilik-Nya

Tapi kurasa….

Semua pasti merasa lara

Meski sedikit

Tapi … Tak apa

Mereka pergi karena tengah melakukan Perjalanan 

Iya dan memang 

As-safar qith’atun minal adzab

Ah iya… 

Dan kita juga pasti menyusul perjalanan mereka 

Bukankah sebelumnya mereka pun  orang yang ditinggalkan?

Iya….

 Semuanya akan saling menyusul 

Sampai akhirnya semuanya pergi 

Dan yang ada hanya Sang Abadi


Merindulah tanpa mengharap sembuh 

Nikmati pedihnya, Sesap sesaknya

Perpisahan adalah bagi mereka yang mencintai dengan mata 

Tapi bagi mereka yang mencinta dengan hati

Tak ada kata perpisahan , katanya…


Kita hanya tengah berada di alam yang berbeda 

Tapi, kita punya jaringan penyambung berupa do’a

Jadi, mari tarik nafas dalam-dalam 

Kirim selalu doa dan ganjaran 

Karena,  cinta bukan sebatasa kenangan 

Tapi bagaimana juga tentang bagaimana kita menjaganya agar tetap tumbuh  dan berkembang 

Akan lebih baik mengirim bingkisan pahala dibandingkan  ratapan duka lara

Sembari meminta akan ada masa dimana kita kembali dikumpulkan bersama 

Sebagai orang-orang yang saling mengasihi dalam keadaan dan suasana

Tentu lebih bahagia dan sejahtera

Ada banyak pelajaran dari setiap kehilangan dan kepergian…

Mari siapkan perbekalan agar kelak perjalanan kita dalam keberuntungan 


Melatiku masih setia Bapak…

Mendatangi Pusaramu sebagai ganti Kerinduanku 

Bakti seorang anak tak akan berhenti 

Meski orang tuanya telah mati

Masih ada sejuta pintu terbuka untuk meneruskan bakti.




Semoga semesta terus dalam limpahan rahmat Tuhan .


Assalamu’alaikum teman-teman perkenalkan ama saya Nafa Nur Bahaiyah saya dari pekalongan , Salam berkarya dengan goresan tinta……"


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.