LINTANG INDONESIA - PUISI
Puisi di bawah ini adalah puisi peserta lomba menulis puisi tingkat nasional. Puisi ini telah lolos seleksi dan akan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Twilight of happiness".
Bagi yang mau pesan buku ini, silakan klik link di bawah
DUKUNG:
"Padamu yang pernah singgah
Masih terekam dalam haluan sajak
decak kagum akan kesungguhanmu
Yang katanya, akan menjadikan diri ini
Pelabuhan terakhir dalam hidupmu
Dan sebagai rumah tempat berpulang
Pikirku.... mungkin ini nyata?
Namun, tampak seperti ilusi belaka
Terpampang jelas diingatan
bagaimana kau dengan raut wajah penuh rasa
Mengatakan aku akan melamarmu
saling menguatkan ya?
Tetap saling mendekap walau ujian silih berganti
Sehingga rasa yang bermula suka itu
mendiaspora cinta
Seolah berdayung lembut
menyentuh bagian hidup dengan senyum asmara
Kini daku tersadar ...........
Dalam lamunan kelam
Yang bertulis tinta merah
Menyadari fakta kau tak lagi disini
Meninggalkan hati dengan seribu tanya
Hingga lukapun semakin menganga
Kau tak hanya membawa hati
Namun, juga membawa separuh jiwa
Janji diantara kita hanya penyangga
Untuk menutupi keganasan harap
Aku tak menyalahkanmu
Telah datang berbekal ucapan tak berakal
Namun, telah membuatku jatuh pada hangat rasa
Hanya saja, aku yang terlalu rapuh
Terlalu berharap lebih bahwa kamulah si istimewa
Dan saat bayang-bayangmu mulai menjauh
Akupun mulai melihat realita
Bahwa seharusnya, tak memberi harap lebih
Pada hati yang mudah layu
Perlahan daku harus melupakanmu
Melupakan kenangan yang tersisa
Melupakan kisah yang belum usai
Dan memulai kisah baru dengan kalimat terbiasa
Walau tanpa ikhlas didalamnya
Dari aku untukmu yang pernah ada dalam satu frame rasa
Senja diujung luka
Tanpa tertanggal
Hanya ada bulan
Tanpa ada hari
Hanya hitungan denyut nadi
Yang sedari tadi memberontak
Tak tentu arah
Bulan yang harusnya memberi bahagia
Namun, luka yang diterima
Dalam campur aduk rasa
Menangispun jadi jalan utama
Terbesit niat untuk baik-baik saja
Namun, terhalang angin suara
Sehingga, sejukpun perlahan luntur
Menghilang tanpa jejak
Tak ada yang pudar dari senja itu
Hanya penikmat saja yang tak lagi sama
Bukan benci, tapi ada kelam
Bukan pergi, tapi ada lelah
Rasa yang dikira akan memberi syurga
Namun, tersimpan neraka didalamnya
Kadang sering mengutuk
Kadang pula sering menghardik
Namun,lagi dan lagi daku terjatuh
Ditumpukan nestapa selayak fatamorgana
Hingga kesadaran perlu dijunjung tinggi
Agar tak tumbuh luka yang sama
Yang kukira obat ternyata sumber luka terhebat
Dalam rinai hujan
Aku masih terkatup pada satu kisah
Kisah yang belum sempat berjalan
Namun, sudah dipaksa untuk berakhir
Ceritanya dimulai aku dan kamu
Berpikir akan berakhir dengan kita
Sehingga ekspektasiku mulai menggila
Ketika kau beri manis
Pada buah yang hampir busuk
Harapan terus berlanjut
Makin hari makin menjadi saja
Dan akupun tak sadar bahwa,,
Dibalik ekspektasi yang membuat nyaman
Ada realita yang menyakitkan
Karya : Nurhayati Mahasiswi diujung pena
Biodata
Nama : Nurhayati
Nama Panggilan : Nur, Hayati
TTL : Probolinggo,18 september 2000
Alamat : jln.kyai mojo no.77 ,kaliwates,Kab.Jember kode pos 68133
Status : Mahasiswi semester 3
Prodi : Bimbingan konseling
Instansi : Universitas Islam Jember
Agama : Islam
"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.