LINTANG INDONESIA - PUISI
Puisi di bawah ini adalah puisi peserta lomba menulis puisi tingkat nasional. Puisi ini telah lolos seleksi dan akan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Twilight of happiness".
Bagi yang mau pesan buku ini, silakan klik link di bawah
DUKUNG:
BAYANG
Untukmu yang berdiri tampak semu kutatap dari kejauhan, berdiam diri menatap lurus ke arahku.
Cukup sulit untuk dilihat, mataku harus memicing untuk kejelasan yang ada.
Sebuah tanda tanya berebutan masuk kedalam kepalaku, apakah kamu sebuah ilusi yang nampak? ataukah kamu sebuah gambar tiga dimensi?
Dari sudut mana kau akan terlihat jelas?
Aku akan kembali lagi untuk melihat kejelasan dirimu, tak apa jika waktuku habis akan hal itu.
ALUNAN LIRIH
Sebuah melodi mengalun begitu indah
Tanganku kau raih untuk berdansa
Kakiku dan kakimu yang tak beralas
Menari di atas bunga putri malu yang menatap dengan lirih
SECANGKIR KOPI DAN CERITA
Masih disini dengan gelas yang sama
Dengan rasa kopi hangat yang sama
Dengan suasana yang sama
Di tempat diterangkan lilin berteman secangkir kopi.
Tapi sampai kopi yang hangat ini menjadi sedingin salju, kamu tak kunjung datang.
Entah kopi siapa yang kamu nikmati saat ini
Entah cerita siapa yang sedang kamu dengar saat ini
Ya sudah, biarakan lilin ini meleleh dengan waktu yang sia-sia.
TAK LAGI SAMA
Semilir angin berhembus membelai lembut, menyapa membawa rindu, merangsang motoric memaksa memikirkan siapa gerangan dibalik pesan misterius.
Tertutup mata merasakan rasa yang pernah hadir.
Namun rasa tak lagi sama, sebab yang terbawa tercampur rasa asing.
Hati tergelitik pikiran tak lagi nyaman.
Mengapa tak lagi sama?
JEJAK
Kepada jejak kaki yang tak beralas, terhapus rintik hujan berjalan pada kesunyian malam, entah akan melangkah kemana. Tapi, terima kasih telah menutupi jejak ini, menyampaikan rasa dingin sampai kerelung hati pada dekap bayang yang tak lagi terasa, kesunyian menjadi teman dan kesedihan menjadi sahabat."
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.