LINTANG INDONESIA - PUISI
Puisi di bawah ini adalah puisi peserta lomba menulis puisi tingkat nasional. Puisi ini telah lolos seleksi dan akan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Fairy Tail".
DUKUNG:
"Selubung
Yanuar Abdillah Setiadi
Banjir serupa luapan tangis
mengalir deras dalam sanubariku.
"(PUISI 1)
Teragak Dalam Jiwa
Karya : Dheanida Amelia
Riuh menjelma menjadi lengang saat rumah kehilangan tuannya
Kala itu baskara tak ingin menampakkan binarnya
Bumantara perlahan berubah menjadi gulita
Rinai pun turun membawa petir yang bersahutan
Aku memberanikan diri menapakkan kaki
Semakin mendekat, langkahku semakin terhenti
Tangis ku tak terbendung, daksa ku tertegun
Menatap lelaki rimpuh berbalut kain putih
Terbujur kaku, sudah tak bernafas lagi
Gelabah menyelimuti rahsa ku
Seisi kepala menahan terasa penuh
Memori perlahan membunuh pikiranku
Kala mengingat semua tentangmu
Kepergianmu melukiskan luka
Merenggut harsa di dalam jiwa
Kini buana ku telah berubah
Sudah tak nampak oleh aksa
Sosok lelaki yang tak lelah menjaga
Tenanglah di alam baru mu
Nirwana telah menantimu
Saat teragak tak terbendung dalam jiwaku
Akara mu ku dekap dalam pelukku
(PUISI 2)
Asrar Bersama Hujan
Karya : Dheanida Amelia
Tatkala ku dengar suara gemuruh hujan itu
Aku menatap pada jendela sudut kamar ku
Derai air membekas menggoreskan sebuah nama
Aku duduk terdiam...
Memejamkan aksa dengan bersenandung sebuah lagu
Lamunan ku menghampiri wajahnya kala itu
Hujan....
Bisakah ku titipkan pesan
Akan ku tuliskan semua harapanku dalam selembar kertas
Bawalah terbang bersama anila
Sampaikan padanya, aku mengharapkan pertemuan itu kembali
Walau hanya sesaat, namun begitu bermakna
Aku tak memiliki keberanian untuk menghampirinya
Aksa ini hanya mampu menatapnya dalam jauh
Dan berharap ketidaksengajaan yang membuat kita bersama dalam satu waktu
Genap 1 bulan menjadi pengagum rahasia
Aku berusaha untuk tidak mengingatnya
Tapi pikiranku yang selalu menolak melupakannya
Perasaanku tak pernah berubah
Tak ada orang baru yang bisa menggantikan sosoknya dalam hati ku
Walaupun ku sadari aku tak punya ruang dalam hatinya
Perasaan ini sungguh tak bisa dibohongi
Aku mengharapkannya lebih dari rasa yang ku punya
(PUISI 3)
Ruang Luka
Karya : Dheanida Amelia
Jika cinta diyakini sebagai penyembuh luka
Maka aku meyakini cinta sebagai pembawa luka
Mengenal mu adalah penyesalan yang tak berujung
Kelam, sunyi, kosong
Pantas diakui aku salah tempat dalam menaruh hati
Andai ku tahu akhir yang membahagiakan tak ku temui
Tak kan ku biarkan kau masuk lebih jauh dalam duniaku
Karna ku tahu hadir mu hanya sekedar singgah
Bukan menjadikanku sebagai rumah
Kau tahu arti sebuah penghianatan?
Duri yang ditancapkan diatas keterikatan, itulah penghianatan
Aku memang tak seindah bayanganmu
Tak se sempurna harapanmu
Mungkin benar, bosan menjadikanmu sebagai alasan untuk meninggalkan
Tapi percayalah suatu saat
Tak kan pernah kau temui orang baru
Setulus aku yang pernah mencintaimu"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.