RUANG PILU - Kumpulan Puisi

LINTANG INDONESIA - PUISI

Puisi di bawah ini adalah puisi peserta lomba menulis puisi tingkat nasional. Puisi ini telah lolos seleksi dan akan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Fairy Tail". 



Bagi yang mau pesan buku ini, silakan klik link di bawah

👇👇👇👇👇👇👇👇👇


DUKUNG:



 "RUANG PILU


Butiran keringat bercucuran di pelipisnya

Tubuhnya bergetar

Ketakutan terus menggeluti jiwanya

Batinnya tersiksa

Hampa yang ia rasa

Ia terluka karena ulah mereka

Ia dikucilkan

Hatinya penuh goresan duka

Dosa apa telah ia perbuat 

Hingga mereka terus melukainya

Apa yang harus ia lakukan

Kapan penderitaan ini berakhir

Bertumpuk harapan terus ia curahkan

Namun tak ada yang memahami

Kepada siapa ia memohon

Adakah secuil kebahagiaan untuknya

Ia ingin terlepas dari mereka

Tuk mengakhiri ruang pilu kehidupan ini



BEKUAN API


Detik demi detik terus bergulir

Ribuan harimu berlalu bersamanya

Engkau layaknya daratan membeku

Namun ternyata 

Lautan yang tenang bagi wanita itu

Kau mengeluarkan bara api 

Dari setiap ucapanmu

Tapi menjadi nasehat baik 

bagi kehidupannya

Setiap tindakanmu layaknya teka teki

Diammu melahirkan beribu pertanyaan

Dalam benaknya

Kadang ia bertanya tanya 

Kenapa

Tapi tak ada jawaban darimu

Kau terus bertindak 

Tanpa ada yang mengetahui tujuanmu

Wanita itu terlalu sabar 

untuk memahamimu

Tapi mengapa ia bertahan disisimu

Akankah satu impiannya 

mengarah padamu

Tidak

Kau tahu, semua yang kau lakukan 

Menjadi jawaban atas diammu

Dan ia mengagumi ketenanganmu



RENUNGAN SANTRI


Mentari kembali menyapa fajar

Layaknya embun yang menitik pada seuntai daun

Bagaikan ombak yang senantiasa menerpa pantai

Namun tak ada seorang pun melarangnya

Kini kami berjalan pada lintasan kebenaran

menuntun kami dalam hangatnya pelukan

Kami memegang teguh arti serangkaian rintangan

Untuk mencapai satu tujuan

Walau kadang rentetan permasalahan terus menerjang

Bukan berarti kami surut

Bukan pula penghancur batin

Tapi hanya sebatas memori

Yang disimpan untuk diingat kembali

Hingga hari itu tiba

Kami mencapai titik terakhir

Kami mendapatkannya

Dan kami bebas dengan bekal tergenggam

Suatu saat nanti

memori itu menjadi petunjuk arah kami kembali



"


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.