Menara Gading Darurat Kekerasan Seksual - kumpulan puisi

LINTANG INDONESIA - PUISI

Puisi di bawah ini adalah puisi peserta lomba menulis puisi tingkat nasional. Puisi ini telah lolos seleksi dan akan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Twilight of happiness". 



Bagi yang mau pesan buku ini, silakan klik link di bawah


πŸ‘‡πŸ‘‡πŸ‘‡πŸ‘‡πŸ‘‡πŸ‘‡πŸ‘‡πŸ‘‡πŸ‘‡


DUKUNG:



 Menara Gading Darurat Kekerasan Seksual

karya : Egi Rahmana


Indonesia raya adalah tanah perangkat abadi 

Kemerdekaan ada karena perjuangan pahlawan negeri

Keramat yang tersebar di dataran negeri yang begitu asri 

Disini, norma hukum adat tanah budaya berkandung nilai-nilai


Masa kolonialisme kala wilayah masih dengan sebutan hindia nusantara 

Pribumi andil menjaga keamanan hingga terbentuk barisan erucakra

Cikal bakal terbentuknya polisi republik Indonesia 

Soekarno hatta meresmikannya setelah merdeka


Pengabdian dan prestasi kami sudah persembahkan untuk instansi ini 

Tapi cukup tidak untuk keberpihakan pada Kartini ? 

Hitung runyam masalah kekerasan seksual perempuan di Indonesia

Muak menggeliat kami hukum para oknum pendomba


Akumulasi kekecewaan terhadap mereka yang katanya penegak dan pengayom 

Tapi beredar bukti kabar pelaku reinkarnasi bak kaum Sodom

Kita dibuat meringis oleh berbagai kasus pemerkosaan, pencabulan dan pelecehan seksual 

lainnya

Dan ternyata, ruang aman bagi perempuan hanya mitos yang dirajam oleh kisah superiornya 

aturan kaum adam yang memasung kaki hawa


Menara gading indonesia darurat kekerasan seksual

Pemerkosa dan pedopil tak pantas hidup di kepungan adat 

Siapa saja wajib menghukum oknum yang bersikap bejat

Instansi penegak hukum harus bertindak tegas pada pelaku kekerasan seksual


Sejajar dengan garis lurus namun sedikit lebih tinggi

Iris menarik paksa pupil yang kini berhasil mengintimidasi nadi yang telah mati

Melucuti mahkota yang angkuh dengan posisinya yang terlalu tinggi

Retisalya pun terguncang hebat hingga elusif otak meronta tak terkendali


Hei… Semua orang berpotensi menjadi pelaku atau korban 

Maka, mari kita menjaga waras dengan mawas dalam genggaman 

Berapa banyak lagi perempuan dan yang harus menjadi korban 

Akibat perbuatan para predator selangkangan


Kita telah miskin ilmu dan etika

Melabeli semua perempuan sebagai mangsa 

Perempuan adalah tunas dari cinta 

Dan cinta tak bisa memaksa 


Menara gading darurat kekerasan seksual !

________________________________


Bermandikan Cahaya Bulan

Karya : Egi Rahmana


Jangan usik malam ini dengan ceria lama lagi

Biarkan aku tertidur bermandikan cahaya bulan

Cahaya terang yang memancarkan kejujuran hati

Dengan kemilau bintang yang mendamaikan


Angin semilir mendendangkan sebuah lagu

Lagu merdu tentaang syair bukit yang hijau

Kisah cemara tua di tepi telaga warna

Serta dandang rindu dari lembah seribu bunga


Jangan usik keindahan ini dengan cerita duka lara

Agar malam tetap tersenyum di bibir sang purnama

Biarkan ku terlelap dalam pedar cahaya kasihnya

Sampai mentari pagi membawa sinar kehangatan cinta


Wahai bulan di langit tinggi

Lembut cahaya mu memeluk dalam imajinasi

Senandung mu berhias mimpi dan khayalan

Mengalunkan rindu penuh kasih dan harapan.

____________________________

Biodata Penulis


Nama : Egi Rahmana

Alamat : Jl.Majalengka - Cikijing Blok Sukaresmi RT/RW 010/004 Desa Wanahayu Kecamatan Maja Kabupaten Majalengka

e-mail : egirahmanasaputra078@gmail.com

no hp/Wa : 085724774930

Instagram : egirahmana_saputra9"


Previous
Next Post »

5 ΟƒΟ‡ΟŒΞ»ΞΉΞ±

Write ΟƒΟ‡ΟŒΞ»ΞΉΞ±
10 Januari 2022 pukul 20.03 delete Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
avatar
10 Januari 2022 pukul 20.05 delete

Good luck abanggπŸ”₯ semangat

Reply
avatar
11 Januari 2022 pukul 00.12 delete

Masyaa Allah keren sekali ini. Salam literasi

Reply
avatar

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.