LUBUK RINDU - Kumpulan Puisi

LINTANG INDONESIA - PUISI

Puisi di bawah ini adalah puisi peserta lomba menulis puisi tingkat nasional. Puisi ini telah lolos seleksi dan akan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Fairy Tail". 



Bagi yang mau pesan buku ini, silakan klik link di bawah

👇👇👇👇👇👇👇👇👇


DUKUNG:



 "LUBUK RINDU

Karya : Sahrul


Tersisak tangis

Membasahi wajah

Nan menyayat hati

Menusuk dalam lara


Rupawan

Hanya ku pandangi

Wajah ananda melalui figura

Terpampang di atas tanah merah


Rintik hujan

Senyapkan hati

Yang tak bisa di ukir dalam lisan

Tapi hanya sebatas doa penyejuk hati


Wahai

Aninda ku

Yang kucinta 

Jangan lah kau pergi dahulu


Ku merindu

Tak bisa melihatmu

Engkau penyemangat hidupku

Jangan lah kau tega kepada ku


Oh adinda

Ku menangis

Tak kasihan kah engkau padaku

Remuk  luka menyayat di lubuk hati


Tabur bunga

Tanda ku sayang padamu

Ku kirim doa kado terakhir untukmu

Wahai kasih hati ku yang ku rindu


Pergilah

Ku iklas mengantarmu

Tangis tawa yang pernah terukir

Akan menjadi rona baru di hidupku.



Rintih dalam kehausan

Karya : Sahrul


Kalimantan

Elok namanya

Perkasa dalam budaya

Tak terhingga keseniannya


Dayak mayoritasnya

Penghuni gagah di mata dunia

Tak kenal siapapun musuh nya

Demi pertahankan tanah pusaka


Duduk dan meratapi

Karena perih nya bencana

Yang kini mulai menghampiri

Kalimantan apakah engkau sedang sakit


Traktor baja

Pembabat hutan

Suara mesin menyala

Hingga raung kebijakan


Hiasan mata

Yang kini disajikan

Negeri garang nan gagah

Di Tanah kebesaran kalimantan


Wahai pemangku negeri

Tak bisakah kau lihat situasi ini

Mereka meminta bukan karena harta

Tapi karena tanah pusaka yang kini ternodai


Hutan di babat

Banjirpun menghampiri

Kau tak secantik dulu lagi

Perasaan ini telah di sakiti


Nafas 

Berikan ku keleluasaan 

Agar mereka memahami betapa berharganya

Dirimu untuk kami yang serakah ini. 


Dunia ku Dunia Maya

Karya : Sahrul


Zaman Sudah berubah

Kehidupan mengikutinya

Semua bermula dari inovasi

Yang akhirnya Menciptkan dunia baru


Yang jauh terasa dekat

Yang dekat semakin rapat

Tak ada tembok yang membatasinya

Tak ada penghalang untuk semuanya


Kebabasan adalah hal yang mutlak

Bersuara dan berteman boleh kapan saja

Tak ada waktu yang menghalangi semua

Tak ada batasan usia di dalamnya


Muda, Tua 

Tak kenal maka tak sayang

Ikut membaur dibuat olehnya

Ruang yang luas namun tak terlihat


Tapi sekarang

Cacian, makian dan kebencian

Muncul berdatangan satu demi satu

Tak kenal itu muda, tak kenal itu tua


Mereka lontarkan begitu saja

Itulah duniaku sekarang yang begitu kejam

Dunia maya namanya sebuah ruang tak terlihat

Namun ia ada dan ramai di dalamnya


Ada satu yang kami takuti

Orang mengenalnya dengan nama

Undang undang ITE yang kini sudah ada

Tak sebebas dan tak Seprontal dahulu


Terimalah

Kenyataan

Yang kita terima bersama

Selama berada di dunia maya.


"


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.