LINTANG INDONESIA - PUISI
Puisi di bawah ini adalah puisi peserta lomba menulis puisi tingkat nasional. Puisi ini telah lolos seleksi dan akan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Twilight of happiness".
Bagi yang mau pesan buku ini, silakan klik link di bawah
DUKUNG:
Jantung di rerumputan
dari mana hidup ini bermula
ia berjalan tanpa awalan
dan berakhir semena-mena tanpa pengumuman
beberapa waktu dalam hidup sering kuhabiskan memandang rumput
mencari jantung yang belum kutemukan sejak lahir
berapa detik lagi
suaranya terdengar, tapi apa benar ada?
kuharap waktu bisa disimpan dalam toples
agar kalau lapar aku bisa menelannya
sebagai cemilan anti tua
agar aku punya tenaga
menyembunyikan dosa-dosa
dan merekatkan kertas amal yang kusobek ketika mabuk
Tuhan pembuat peta yang baik sampai
tak tampak di mana kutub nyawa
sementara aku berlomba dengan uban
memburu jantung yang jatuh di rerumputan
waktu…
perlahan,
pasti…
tanpa disadari
menjelma serupa Raqib dan ‘Atid
atau pembantunya, mungkin
mengiring manusia tanpa suara
menghidupi, meski
tanpa detak jantung
tanpa desah nafas
terkadang menyesakkan
atau melapangkan…
terkadang melukis senyum
atau menggores kesedihan…
Tuhan sang pemilik nyawa berpisah dengannya
waktu…
yang perlahan mengiringi
gemetar kala Izrail datang
mengabarkan bahwa
tangisnya sia-sia
bahkan sebelum ia sempat menuliskan sebuah pesan
atau sekedar menawar…
“tunggulah Izrail, dia belum selesai menulis…”
waktu…
tanpa jarum panjang-pendek dan detak detik
mengakhiri titah Tuhan, kembali ke peraduannya
Tuhan tersenyum,
“tak perlu kau risau. Aku telah menitipkan amal dan do’a-do’a
seribu malaikat untuknya.”"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.