Jantung di rerumputan - kumpulan puisi

LINTANG INDONESIA - PUISI

Puisi di bawah ini adalah puisi peserta lomba menulis puisi tingkat nasional. Puisi ini telah lolos seleksi dan akan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Twilight of happiness". 



Bagi yang mau pesan buku ini, silakan klik link di bawah


👇👇👇👇👇👇👇👇👇


DUKUNG:



 Jantung di rerumputan 


dari mana hidup ini bermula

ia berjalan tanpa awalan

dan berakhir semena-mena tanpa pengumuman

beberapa waktu dalam hidup sering kuhabiskan memandang rumput

mencari jantung yang belum kutemukan sejak lahir

berapa detik lagi

suaranya terdengar, tapi apa benar ada?

kuharap waktu bisa disimpan dalam toples

agar kalau lapar aku bisa menelannya

sebagai cemilan anti tua

agar aku punya tenaga

menyembunyikan dosa-dosa

dan merekatkan kertas amal yang kusobek ketika mabuk

Tuhan pembuat peta yang baik sampai

tak tampak di mana kutub nyawa

sementara aku berlomba dengan uban

memburu jantung yang jatuh di rerumputan

waktu…

perlahan,

pasti…

tanpa disadari

menjelma serupa Raqib dan ‘Atid

atau pembantunya, mungkin

mengiring manusia tanpa suara

menghidupi, meski

tanpa detak jantung

tanpa desah nafas

terkadang menyesakkan

atau melapangkan…

terkadang melukis senyum

atau menggores kesedihan…

Tuhan sang pemilik nyawa berpisah dengannya

waktu…

yang perlahan mengiringi

gemetar kala Izrail datang

mengabarkan bahwa

tangisnya sia-sia

bahkan sebelum ia sempat menuliskan sebuah pesan

atau sekedar menawar…

“tunggulah Izrail, dia belum selesai menulis…”

waktu…

tanpa jarum panjang-pendek dan detak detik

mengakhiri titah Tuhan, kembali ke peraduannya

Tuhan tersenyum,

“tak perlu kau risau. Aku telah menitipkan amal dan do’a-do’a

seribu malaikat untuknya.”"


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.