GAGAL - Kumpulan Puisi

LINTANG INDONESIA - PUISI

Puisi di bawah ini adalah puisi peserta lomba menulis puisi tingkat nasional. Puisi ini telah lolos seleksi dan akan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Fairy Tail". 



Bagi yang mau pesan buku ini, silakan klik link di bawah

👇👇👇👇👇👇👇👇👇


DUKUNG:



 "GAGAL

Karya: Nita Nur setiana


Perjalanan panjang kulalui

Susah payah kujalani

Semangatku berkobar tinggi

Kerja keras dan begitu ambisi

Pagi.. Siang... Malam... Tak  henti-henti

Belajar dan berjuang meraih mimpi


harapan pun pupus

Pencapaian tak menemukan ujung

Hanya Terpuruk....

Kecewa...

Putus asa...

Gagal aku gagal...


Satu kesalahan

Menghancurkan semangat

Mengalahkan perjuangan...

Membinasakan ambisi...

Menghilangkan tujuan...

Layaknya berjalan tak tentu arah


Tersesat....   Dalam kegagalan

Begitu gelap tak ada sinar terang

Hanya kecewa.... putus asa....

Menyelimuti pikiran

Merobohkan semangat....

Membunuh harapan...


Gagal aku gagal...

Jika ingin menangis, Menangislah...

Tetapi  kembalilah tersenyum...

Jika terpuruk, Terpuruk lah .....

Tapi kembalilah bangkit...

Kembalilah Bangkit jangan menyerah







Menanti

Karya: Nita Nur Setiana


Menanti...

Menantimu bagai menunggu tibanya hujan

Gelap langit yang dipenuhi awan

Angin berhembus perlahan lahan

Dingin terasa tapi begitu nyaman.

Menyelimuti diri ini dengan kesunyian

Yang tak pasti akan turun hujan


Seperti itulah menanti...

Gundah, gelisah melanda

Sepi... sunyi.. Semua kualami

Sungguh Tempo yang begitu lama

Bersabar.... Menanti...

Kepastian belum pun datang

Tak apa mungkin belum saatnya

Jika saatnya tanpa dinanti pun tiba


Seperti halnya hujan

Jika waktunya hujan maka akan hujan

Jika tidak hujan maka belum waktunya

Semua ada masanya...

Semua sudah ditetapkan...

Cukup  memantaskan diri dan bersabar

Masa akan menjawab penantianmu

Bersabarlah  menanti..






Tingginya Harapan

Karya: Nita Nur Setiana


Di setiap malam isak tangis terdengar

Berawal pelan hingga mengeras

Derai hujan dari mata deras membasahi pipi

Entah sudah berapa kali

Tangisan jatuh ke muka


Di sela tangis punggung bergetar hebat

Suara semakin meraung

Harapan dan kepasrahan ku ucapkan

Namun harapan membuat ku jatuh 

Jatuh dan jatuh sedalam dalamnya


Harapan...

Mengapa kau menyakitiku..

Mengapa...?

Hanya suara detik-detik jam berdenting

Hingga Kusadari...

Kusadari... 

Ternyata aku yang terlalu tinggi berharap...








"


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.