Falsafah Zombi - Kumpulan Puisi

LINTANG INDONESIA - PUISI

Puisi di bawah ini adalah puisi peserta lomba menulis puisi tingkat nasional. Puisi ini telah lolos seleksi dan akan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Twilight of happiness". 



Bagi yang mau pesan buku ini, silakan klik link di bawah


👇👇👇👇👇👇👇👇👇


DUKUNG:



 "●1●

Falsafah Zombi

Oleh : Chesar Antad Nur Aprilia


Izinkan ku membuatmu membaca sebuah puisi

Tentang suatu peristiwa yang tak hanya sekedar imajinasi

Kulihat zombi berlari kesana kemari

Bak film fantasi

Tapi...

Terjadi pada realita hari ini


Ini tentang manusia yang tak manusiawi

Bertingkah layaknya zombi

Berlari, menangkap, dan menggerogoti

Ah.. biarkan kutambah satu lagi

Mencuri dari rakyatnya sendiri


Ituah zombi yang kubicarakan wahai tuan dan puan

Tak perlu virus untuk menularkan

Kau hanya perlu jabatan 

Agar berkelakuan sepadan


Tak perlu melihat dengan menghalu

Tutup juga serial film zombimu

Lantas buka aplikasi kesayanganmu

Dan lihatlah berita-berita terbaru


Kutulis aksara ini tertuju pada 

Para zombi yang kelaparan

Para manusia yang kelaparan

Dan tentu saja para penerus bangsa yang kelaparan


Wahai para zombi yang kelaparan

Yang lapar akan memangku jabatan

Wahai para manusia yang kelaparan 

Akan tiadanya persediaan makanan


Wahai para penerus bangsa yang kelaparan 

Ini yang aku pertanyakan 

Apa yang kau laparkan?

Keadilan? Pengetahuan? ataukah Kesenangan


Para makhluk kelaparan kuharap semua tindakan kalian kedepan adalah mengubah keadaan 

Dan mengakhiri acara ekspansi zombi yang sedang terjadi



●2●

Penari Akal

Oleh : Chesar Antad Nur Aprilia


Ku izinkan kau tuk singgah di hati

Tapi yang kau lakukah malah menari kesana kemari

Inilah masalahku hari ini

Sosok rupamu menari di akalku tiada henti


Lekuk wajahmu terpampang nyata di setiap pejam mataku

Tak lelah akalku memikirkanmu

Apakah ini harga sebuah rasa cinta?

Bak memikirkan negara namun akulah pemimpinnya


Terasa menyiksa namun aku terlampau suka

Terasa selalu merindu tapi semua ini candu

Puaskah dirimu menari di akalku?

Apakah ini akibat ku menaruhmu di dalam kalbu?


Aku tak menyesal apalagi kesal

Walaupun rasa ini membuatku hilang akal

Ini indah walaupun terkadang berubah menjadi resah


Kutetapkan dirimu untuk menjadi penari

Menari kesana kemari dalam akalku tiada henti

Ditambah lagi ada kupu kupu yang mengiringimu menari di dalam dada ini

Sungguh ku akan membiarkan ini berjalan setiap hari


Kusadari penari tak menari setiap hari

Begitupun tarianmu terhenti saat aku melihatmu

Kau di depan mataku dan tak lagi hanya di akalku

Dan kuyakini satu hal saat itu

Tarianmu adalah sesosok rasa rinduku yang menggebu gebu"


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.