LINTANG INDONESIA - PUISI
Puisi di bawah ini adalah puisi peserta lomba menulis puisi tingkat nasional. Puisi ini telah lolos seleksi dan akan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Fairy Tail".
DUKUNG:
aku sakit tapi terimakasih
Dipeluk...
Dicium...
Dipikirkan setiap hari tanpa jeda
Katanya sewaktu dulu...
Kamu lucu namun lemah
Aku tulus merawatmu
Kamu adalah penerus harapan
Jawabku sekarang...
Terimakasih
Sekarang aku bisa berlari
Sebelumnya aku hanya bisa tiduran
Makan sendiripun tak mampu
Terimakasih
Sekarang aku kuat
Aku sudah tak lemah
Berkat dirimu yang selalu melatihku
Mengharuskan akau berdiri dibawah matahari tanpa topi
Mengharuskan aku keluar melawan hujan tanpa payung
Sekarang aku kuat...
Tapi tidak kuat berada sangat dekat denganmu
Mentalku hancur
Kamu tak tahu ...
Berapa ratus tetes air mata yang kutahan saat hujan
Bagaimana pusingnya aku saat berdiri dibawah matahari
Jika aku mengeluhpun kamu tak perduli
Bagi kamu...
Nanti duniapun akan lebih kejam daripada kamu
Bagi aku...
Caramu lebih menyakitkan daripada dunia mengujiku
Tapi terimakasih
Sekarang aku kuat
Judul 2 : berlian terumbu karang
Ditusuk dalam pelukan
Diawasi dengan mata yang tajam
Apa yang kamu mau akanku berikan
Ucapnya sebagai mantranya
Tak sadar aku..
Lalu aku tertunduk dan memeluk
Mengucapkan terimakasih lalu tersenyum
Seketika dia menjadi belahan jiwa
Dia merasa aku miliknya
Matanya selalu mengikuti arah kakiku pergi
Pendengarannya bahkan lebih peka dari penglihatannya
Awalnya aku senang
Dijaga bagai berlian terumbu karang
Diri ini merasa berharga
Dia bilang...
Kamu jangan pergi jauh
Diluar banyak tangan tak bertanggung jawab
Dia bilang...
Aku takut kamu rusak
Bertemanlah kamu dengan cermin
Berpelukanlah kamu dengan guling
Cahaya yang dapat kulihat hanyalah lampu kamar
Ruang ini sunyi
Aku jenuh
Ingin kupecahkan kaca jendela ini
Keluar menyentuh pasir pantai
Namun saat kucoba masuk dalam rasa khawatirnya
Aku melihat diriku indah seperti berlian
Berlian di dalam terumbu karang
Judul 3 : Hafidzah ku
Rumah yang indah
Rumah yang damai
Terlantunkan ayat-ayat penenang jiwa yang tak henti bersuara
Bahagia aku ketika berada dalamnya
Tak dapat kuungkapkan bagaimana rasa beruntungnya
Namun kudengar suara keluh dibalik pintu kamar
Aku simpati lalu ku dengar lagi
Tak tahan aku mendengarnya
Lalu dia membuka pintu minta didengarkan
Tangannya ku genggam
Badannya kupeluk
Banyak pertanyaan yang kutahan dalam benakku
Tak ada sepatah katapun yang dia ucapkan
Aku hanya bisa menatap matanya
Tak tahu apa yang dia sembunyikan dibalik air matanya yang mengambang
Tapi dia masih kuat
Senyumnya menyangga air matanya agar tak jatuh
Maafkan aku
Aku tak bisa selalu menjawab ketika kamu memanggil
Pundakku tak selalu ada ketika kamu bersandar
Dan tanganku tak selalu kuat untuk kau genggam
Tapi hati dan pikiranku tak terlewat sehari pun tanpamu
Kamu adalah kebanggaan dan harapan
Jadilah hafizahku yang mandiri dan kuat
"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.