aku sakit tapi terimakasih

LINTANG INDONESIA - PUISI

Puisi di bawah ini adalah puisi peserta lomba menulis puisi tingkat nasional. Puisi ini telah lolos seleksi dan akan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Fairy Tail". 



Bagi yang mau pesan buku ini, silakan klik link di bawah

👇👇👇👇👇👇👇👇👇


DUKUNG:



 aku sakit tapi terimakasih


Dipeluk...

Dicium...

Dipikirkan setiap hari tanpa jeda

Katanya sewaktu dulu...

Kamu lucu namun lemah

Aku tulus merawatmu

Kamu adalah penerus harapan

Jawabku sekarang...

Terimakasih

Sekarang aku bisa berlari

Sebelumnya aku hanya bisa tiduran

Makan sendiripun tak mampu

Terimakasih

Sekarang aku kuat

Aku sudah tak lemah

Berkat dirimu yang selalu melatihku

Mengharuskan akau berdiri dibawah matahari tanpa topi

Mengharuskan aku keluar melawan hujan tanpa payung

Sekarang aku kuat...

Tapi tidak kuat berada sangat dekat denganmu

Mentalku hancur

Kamu tak tahu ...

Berapa ratus tetes air mata yang kutahan saat hujan

Bagaimana pusingnya aku saat berdiri dibawah matahari

Jika aku mengeluhpun kamu tak perduli

Bagi kamu...

Nanti duniapun akan lebih kejam daripada kamu

Bagi aku...

Caramu lebih menyakitkan daripada dunia mengujiku 

Tapi terimakasih

Sekarang aku kuat


Judul 2 : berlian terumbu karang

Ditusuk dalam pelukan

Diawasi dengan mata yang tajam

Apa yang kamu mau akanku berikan 

Ucapnya sebagai mantranya

Tak sadar aku..

Lalu aku tertunduk dan memeluk

Mengucapkan terimakasih lalu tersenyum

Seketika dia menjadi belahan jiwa

Dia merasa aku miliknya

Matanya selalu mengikuti arah kakiku pergi

Pendengarannya bahkan lebih peka dari penglihatannya

Awalnya aku senang

Dijaga bagai berlian terumbu karang

Diri ini merasa berharga

Dia bilang...

Kamu jangan pergi jauh

Diluar banyak tangan tak bertanggung jawab

Dia bilang...

Aku takut kamu rusak

Bertemanlah kamu dengan cermin

Berpelukanlah kamu dengan guling

Cahaya yang dapat kulihat hanyalah lampu kamar

 Ruang ini sunyi

Aku jenuh

Ingin kupecahkan kaca jendela ini

Keluar menyentuh pasir pantai

Namun saat kucoba masuk dalam rasa khawatirnya

Aku melihat diriku indah seperti berlian

Berlian di dalam terumbu karang


Judul 3 : Hafidzah ku

Rumah yang indah 

Rumah yang damai

Terlantunkan ayat-ayat penenang jiwa yang tak henti bersuara

Bahagia aku ketika berada dalamnya

Tak dapat kuungkapkan bagaimana rasa beruntungnya

Namun kudengar suara keluh dibalik pintu kamar

Aku simpati lalu ku dengar lagi

Tak tahan aku mendengarnya

Lalu dia membuka pintu minta didengarkan

Tangannya ku genggam

Badannya kupeluk

Banyak pertanyaan yang kutahan dalam benakku

Tak ada sepatah katapun yang dia ucapkan

Aku hanya bisa menatap matanya

Tak tahu apa yang dia sembunyikan dibalik air matanya yang mengambang 

Tapi dia masih kuat 

Senyumnya menyangga air matanya agar tak jatuh

Maafkan aku

Aku tak bisa selalu menjawab ketika kamu memanggil

Pundakku tak selalu ada ketika kamu bersandar

Dan tanganku tak selalu kuat untuk kau genggam

Tapi hati dan pikiranku tak terlewat sehari pun tanpamu

Kamu adalah kebanggaan dan harapan

Jadilah hafizahku yang mandiri dan kuat


"


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.