LINTANG INDONESIA - PUISI
Puisi di bawah ini adalah puisi peserta lomba menulis puisi tingkat nasional. Puisi ini telah lolos seleksi dan akan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Fairy Tail".
DUKUNG:
"Yang Jauh Bukan Jarak tapi, DIAM.
Dari: Hardianti Lestari Hamid
Tak sengaja mata ini menangkap mata indah yang masih berbinar
Kaku
Terpaku
Beku diriku tak mampu merespons
Melihatmu di persimpangan jalan tetapi, mulut tak mampu mampu menjalankan tugasnya
Gagu
Menggangu
Diam dan kembali asing melupakan nikmatnya menikmati bianglala setelah hujan.
Doa yang Tak Pernah Terucap (lagi)
Dari: Hardianti Lestari Hamid
Mengingat tiap malam diri ini memintamu kepada Sang Pemilik Hati
Malam-malam yang dingin
dan doa yang tak main-main
Tiap tangan ini menadah
tak lupa kuselipkan namamu
Tiap wajah ini menempel ke sajadah
tak lupa kubisikkan namamu
Mengingat..
Mengingat..
Mengingat..
Membuat cukup penat
Bukan Allah tak mengabulkan doaku
Hanya saya dirimu tak pernah lagi menjadi bagian dari doaku
Bukan karena sudah melupakanmu atau mungkin mendapat “nama” baru
Tetapi, perlahan diri ini sadar
Memaksa memiliku merupakan permintaan sebagai hamba yang kurang percaya akan hadiah yang disimpan Allah hamba-Nya.
Bumi Jangan Hancur Dulu
Dari: Hardianti Lestari Hamid
Akibat ulah dari manusia jahat bumi tak sehat lagi
Menebang
Mengambil
Menjual
dan memakan.
Rakus.
Selain berlaku jahat di daratan, mereka melakuan hal serupa di lautan
Ikan-ikan diracun
Plastik-plastik yang mengambang
dan limbah-limbah kimia yang menyebabkan dampak global
Tolong, rawat bumi ini,
jangan sampai manusia langkah sepertinya harus punah karena ulah orang jahat seperti mereka.
Maaf, saya belum siap kehilangan.
"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.