SYAIR MEJA RIAS

LINTANG INDONESIA - PUISI

Puisi di bawah ini adalah puisi peserta lomba menulis puisi tingkat nasional. Puisi ini telah lolos seleksi dan akan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Fairy Tail". 



Bagi yang mau pesan buku ini, silakan klik link di bawah

👇👇👇👇👇👇👇👇👇


DUKUNG:




 "   SYAIR MEJA RIAS

                    Karya Titah Niari


Meja rias.. 

bukan hanya sekadar tempat berdandan 

ataupun meletak bedak, gincu, sisir dan alat kosmetik 


Meja rias.. 

di depannya cermin hati melekat 

memantulkan bayang-bayang intusi 

rangsang hasrat menulis puisi


Di sisi kiri meja rias 

Dengan nyaman kududuk 

di atas bangku rendah kesederhanaan 

di sini pena menari dengan lincah 

di atas kertas putih 


Walau awalnya badan membungkuk 

dan jemari kaku 

di sini saya menyisiri syair seorang diri 

di mana inspirasi mengalir mengurai maknanya




BUKU KEHIDUPAN SEMESTA

                     Karya Titah Niari


""Kubumu di suatu buku takkan remuk diamuk waktu..!""


Ceracauku pada semesta dipagi buta 

Kata-kata tak genap akal atau kelu logika 

Kala inderaku mengecap dunia dalam berita 


Siaran kecamuk gaduh yang mendera 

dan negara-negara dilanda bencana

Pandemi telah melebur bumi bersemi di mimpi abadi


Mengantar ingatku di lembar catat 

Tentang selaksa tingkah manusia yang hingar bingar mengejar asa 

Atas nama kebenaran mereka punya kuasa 


Katamu : ""Tak mengapa..! 

sebab hakikat ilmu pengetahuan bertingkat-tingkat derajat"" 


""Akh..!"" 

Semua ucapmu buatku tercekat 

tak kuasa nyatakan akibat

dan tanpa sadar menyimpan dimana buku kehidupanku sebenarnya.



        PERTANYAAN SENYAP

                   Karya Titah Niari


Mengapa..? 

Dimanakah hakikat makna..? 

Tanya demikian selalu melesap senyap 

diantara udara yang membumbung 

debu panas pada terik jalanan 


Miris.. 

Melihat harkat manusia yang kerap tertindas 

sedang bukti hakiki melenyap 

tanda-tanda kehilangan maknanya 

serupa meretas nestapa dalam luas padang tandus


Berseru setan yang menyaru wajah malaikat : 

""Wahai manusia-manusia laknat ! 

Kehidupanmu penuh sia-sia.. 

hanya sebagai pengobar amarah 

maka damailah engkau dalam diam..! "" 


Insan pun senyap tanpa tanya sementara resah gelisah kian membuncah jiwa 

dan semburat tanya memendam nurani di dada 

terus memberontak pada nafsu pemuas takhta angkara murka di lembah paling nista


Tanya itu sesat 

Tanya itu senyap 

ketika dusta dan hantu menyatu di lubuk kalbu."


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.