MIMPI - Kumpulan Puisi

LINTANG INDONESIA - PUISI

Puisi di bawah ini adalah puisi peserta lomba menulis puisi tingkat nasional. Puisi ini telah lolos seleksi dan akan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Fairy Tail". 



Bagi yang mau pesan buku ini, silakan klik link di bawah

👇👇👇👇👇👇👇👇👇


DUKUNG:



 "                     MIMPI

Aku ingin bercerita,

Tentang mimpi yang di injak-injak,

Dibabat habis tak bersisa,

Menyisakan lubang yang basah dan menganga, 

Luka dan trauma,


Aku ingin bercerita,

Tentang semesta yang membangunkanku,

Membisikkan kata-kata yang sayup-sayup kudengar,

Menjadi kepingan makna yang mulai ku mengerti,

Walau aku tak pernah tahu harus melakukan apa,


Aku ingin bercerita, 

Tentang seseorang yang ingin nyaman dengan dirinya sendiri,

Mencintai dan dicintai tanpa kriteria,

Merasa dari lubuk hati terdalam yang samar,

Karena Ia merasakan sesuatu yang hilang,

Dirinya sendiri


Semesta terlalu baik, hingga nampak tak berarti,

Hidup terlalu sulit, terasa tak sanggup lagi untuk ditinggali,

Manusia terlalu licik, seakan tak ada lagi yang bisa di percayai,

Lalu adakah jalan untuk mimpi-mimpi?

Yang selalu bermekaran di malam hari,

Membuatku tersadar bahwa hidup akan lebih sia-sia saja tanpanya.


Bermimpi rasanya seperti terbang di atas awan,

Sebebas rajawali,

Menaklukan dunia,

Bersinar melebihi sang surya,

Melewati batas antar dimensi,

Dan namamu tercetak dalam legenda.


Aku mulai merajut mimpi-mimpi itu menjadi satu,

Alur akan masa depan yang di idamkan,

Halangan tak lagi jadi masalah besar,

Dunia berada dalam genggaman,

Dan kini mulai meniti anak-anak tangga,

Merentangkan sayap yang penuh goresan luka,

Mendekati perwujudannya di depan sana,


Dan akhirnya, aku ingin bercerita,

Bahwa di balik semua itu,

Aku hanya ingin bahagia,

Menjadi diri sendiri,

Di saat ini,

Dimana aku masih merangkai mimpi-mimpi


Cianjur, 21 Agustus 2021


                   KESENDIRIAN

Semuanya tak pernah mudah,

Ketika harus berjalan sendiri di tengah ketidakpastian,

Langkah-langkah yang goyah karena rasa takut,

Dan keputusan-keputusan yang cenderung tak berujung,


Terbungkam karena takut akan bentakan kasar,

Berontak dari aturan-aturan yang mengekang,

Menyimpang takut akan pengucilan,

Dan perlahan membekukan hati yang kini pucat kesi karena tak lagi terbangunkan gairah,


Aku diam,

Tapi jiwa tetap gigih membangun asanya,

Tak ingin mati oleh norma dan lingkaran setan,

Menjerit, meraung, dan mengerahkan segala upaya,

Hanya untuk bebas, hidup, dan merasa,


Aku mati,

Di tengah kebimbangan dan paksaan,

Aku mati tanpa pencarian berat nan panjang,

Terhimpit oleh ketidakmengertian di tengah ketidakteraturan,

Mencari pelarian di dunia kecil yang tenang,


Sungguh, Aku buta,

Jika hati ini di izinkan bicara,

Aku buta tanpa uluran tangan,

Seulas senyum dan secercah ketulusan,

Satu raga yang di tangkap panca indra,

Karena aku, takut akan kesendirian yang mencengkram.


Cianjur, 2 September 2021


                   LUPA


Aku hanya ingin tahu,

Kapan seseorang kembali,

Ke ketentraman yang di milikinya,

Dunia khayali yang di buatnya,


Aku ingin tahu,

Bagaimana yang hidup berjalan,

Seperti apa rupa asli dunia,

Seperti apa rupa hati yang suci,

Di tengah lengahnya pikiran dan perasaan,

Siapa kami? Apa yang harus kami lakukan?

Apakah mengikuti arus? Atau kembali ke dunia yang kami buat sendiri? Tidakkah itu membosankan?


Aku lupa... akan apa yang tak terlihat,

Akan apa yang tak sempat kurasakan,

Dari lubuk hati dan jiwa yang terdalam,

Aku lupa... Apa itu hati, cinta, sayang dan peduli,

Kadang, Aku lupa untuk merasakannya lagi,


Aku lupa... terhadap diriku yang manusia,

Terhadap mereka yang sama denganku,

Yang tanpa belas kasihnya ku pandang sebelah mata,

Hanya karena ego sedang berkuasa,


Apa lagi yang kulupakan? 


Sesuatu mengalir, sayup-sayup kurasakan,

Entah apapun itu...

Aku tak tahu...

Aku sungguh lupa...


Cianjur, 5 Agustus 2021







"


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.