LINTANG INDONESIA - PUISI
Puisi di bawah ini adalah puisi peserta lomba menulis puisi tingkat nasional. Puisi ini telah lolos seleksi dan akan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Fairy Tail".
DUKUNG:
"●Puisi 1●
Lamunan Pendosa
~chey
Kubuka halaman pertama buku pendosa
Aku bukan Yang Maha Kuasa
Aku hanya manusia biasa
Tapi tetap ku baca
Buku ini tentang persepsi
Fikir manusia yang menghakimi
Merasa benar sendiri
Dan kadang bahkan mencoba menyaingi Ilahi
Pendosa memang tak patuh pada aturan
Tapi sang kuasa Maha Memaafkan
Tak layak untuk kau intoleran
Dan layak untuk diberi kesempatan
Lantas apa dasarmu untuk menghakimi
Sedangkan Tuhan saja masih menyayangi
Sedangkan hidupmu juga tak terbebani
Selama sang pendosa ingin kembali ke jalan ilahi
Sang pendosa ingin berbenah diri
Lantas menjauhlah kau jika ingin menghakimi
Karna kau pun tak dirugi
Hanya kau terlalu tak tau diri
Jangan kau campuri lagi masa sang pendosa
Jangan kau selami lagi dosa sang pendosa
Karna kini sang pendosa bukanlah pendosa
Hanya seorang hamba yang sedang mencari surga
●Puisi 2●
Bekal Cinta Masa Tua
~Chey
Kudengar kosa kata singkat yang bermakna, tua
Dikala rupa tak seelok masa muda
Kerutan wajah kian menjadi pertanda
Hilang pesona tinggal cerita
Tuan...
Saya memang tak begitu rupawan
Seperti gadis yang berlenggok sungguh menawan
Yang selalu menjadi buaian dan idaman para tuan
Namun jika tuan tetap ingin bersama
Kan kusiapkan bekal masa tua
Mereply guyonan lama masa muda yang membuat kita tertawa
Berbincang bersama dengan tanda koma
Pikiran sejalan yang berkesinambungan
Yang akan bertahan dan tak akan menjadi kenangan
Inilah bekal masa tua kita tuan
Yang tak membuat bosan dalam sebuah hubungan
Namun semua tinggallah angan angan yang tak bisa menjadi pencapaian
Kau memilih wanita rupawan tapi tak memikirkan masa depan
Kau memilih wanita yang selalu menjadi buaian dan idaman tapi pikiranmu tak sejalan
Kau memilih logika daripada rasa
Pada akhirnya
Kujadikan semua ini memori yang nyata tapi terbalut dengan luka
Kupu kupu di perutku kini menjadi ganas dan sesak memenuhi dadaku
Rasa yang pernah kusebut dengan cinta kini kuganti dengan murka
Maafkan aku Tuhan pernah berdoa tentang dia
Tapi pada akhirnya kumemilih untuk menjauhinya
Maafkan aku tuan kini tak bisa kusiapkan bekal masa tua
Karna kita tak lagi bisa berbincang bersama hingga hilang pesona
●Puisi 3●
Pengelana
~Chey
Perasaan mu kian memudar
Aku pun kembali tersadar
Tak ada cinta yang mengakar
Pasti hanya datang sebentar
Sempat kukira kau yang akan menemani masa ku
Ternyata kau memang hanya bertamu
Tadinya kupikir semua akan terasa baru
Ternyata kau sama dengan masa lalu
Aku hanya menyambut dan menjamu
Karna kamu hanya sekedar tamu
Tak akan bergabung menjadi bagian hidupku
Karna dirimu akan segera berlalu
Prasangka hati memang sakti
Seakan mengerti kau akan segera pergi
Tak apa aku akan bersiap diri
Agar tak begitu tersakiti
Jika kau pergi tak perlu kau bawa kenangan ataupun buah tangan
Karna akupun juga tak ingin menyimpan
Kuingin segera melupakan
Tapi harus menunggu hati untuk memaafkan
Selamat tinggal, selamat berkelana, dan menemukan rumah yang sesungguhnya
Tetap pada yakinku, tak ada cinta yang mengakar karna semua bisa memudar.
"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.