Lamunan Pendosa - Kumpulan Puisi

LINTANG INDONESIA - PUISI

Puisi di bawah ini adalah puisi peserta lomba menulis puisi tingkat nasional. Puisi ini telah lolos seleksi dan akan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Fairy Tail". 



Bagi yang mau pesan buku ini, silakan klik link di bawah

👇👇👇👇👇👇👇👇👇


DUKUNG:



 "●Puisi 1●


Lamunan Pendosa

~chey


Kubuka halaman pertama buku pendosa

Aku bukan Yang Maha Kuasa

Aku hanya manusia biasa

Tapi tetap ku baca


Buku ini tentang persepsi

Fikir manusia yang menghakimi

Merasa benar sendiri

Dan kadang bahkan mencoba menyaingi Ilahi


Pendosa memang tak patuh pada aturan

Tapi sang kuasa Maha Memaafkan

Tak layak untuk kau intoleran

Dan layak untuk diberi kesempatan


Lantas apa dasarmu untuk menghakimi

Sedangkan Tuhan saja masih menyayangi

Sedangkan hidupmu juga tak terbebani

Selama sang pendosa ingin kembali ke jalan ilahi


Sang pendosa ingin berbenah diri

Lantas menjauhlah kau jika ingin menghakimi

Karna kau pun tak dirugi

Hanya kau terlalu tak tau diri


Jangan kau campuri lagi masa sang pendosa

Jangan kau selami lagi dosa sang pendosa

Karna kini sang pendosa bukanlah pendosa

Hanya seorang hamba yang sedang mencari surga


●Puisi 2●


Bekal Cinta Masa Tua

~Chey



Kudengar kosa kata singkat yang bermakna, tua

Dikala rupa tak seelok masa muda

Kerutan wajah kian menjadi pertanda

Hilang pesona tinggal cerita


Tuan...

Saya memang tak begitu rupawan

Seperti gadis yang berlenggok sungguh menawan

Yang selalu menjadi buaian dan idaman para tuan


Namun jika tuan tetap ingin bersama

Kan kusiapkan bekal masa tua

Mereply guyonan lama masa muda yang membuat kita tertawa

Berbincang bersama dengan tanda koma


Pikiran sejalan yang berkesinambungan

Yang akan bertahan dan tak akan menjadi kenangan

Inilah bekal masa tua kita tuan

Yang tak membuat bosan dalam sebuah hubungan


Namun semua tinggallah angan angan yang tak bisa menjadi pencapaian

Kau memilih wanita rupawan tapi tak memikirkan masa depan

Kau memilih wanita yang selalu menjadi buaian dan idaman tapi pikiranmu tak sejalan


Kau memilih logika daripada rasa

Pada akhirnya 

Kujadikan semua ini memori yang nyata tapi terbalut dengan luka


Kupu kupu di perutku kini menjadi ganas dan sesak memenuhi dadaku 

Rasa yang pernah kusebut dengan cinta kini kuganti dengan murka


Maafkan aku Tuhan pernah berdoa tentang dia

Tapi pada akhirnya kumemilih untuk menjauhinya

Maafkan aku tuan kini tak bisa kusiapkan bekal masa tua

Karna kita tak lagi bisa berbincang bersama hingga hilang pesona


●Puisi 3●


Pengelana

~Chey


Perasaan mu kian memudar

Aku pun kembali tersadar

Tak ada cinta yang mengakar

Pasti hanya datang sebentar


Sempat kukira kau yang akan menemani masa ku

Ternyata kau memang hanya bertamu

Tadinya kupikir semua akan terasa baru

Ternyata kau sama dengan masa lalu


Aku hanya menyambut dan menjamu

Karna kamu hanya sekedar tamu

Tak akan bergabung menjadi bagian hidupku

Karna dirimu akan segera berlalu


Prasangka hati memang sakti

Seakan mengerti kau akan segera pergi

Tak apa aku akan bersiap diri

Agar tak begitu tersakiti


Jika kau pergi tak perlu kau bawa kenangan ataupun buah tangan

Karna akupun juga tak ingin menyimpan

Kuingin segera melupakan

Tapi harus menunggu hati untuk memaafkan


Selamat tinggal, selamat berkelana, dan menemukan rumah yang sesungguhnya

Tetap pada yakinku, tak ada cinta yang mengakar karna semua bisa memudar.

"


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.