Rasa yang bebas datang - Kumpulan Puisi

LINTANG INDONESIA - PUISI

Puisi di bawah ini adalah puisi peserta lomba menulis puisi tingkat nasional. Puisi ini telah lolos seleksi dan akan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Fairy Tail". 



Bagi yang mau pesan buku ini, silakan klik link di bawah

👇👇👇👇👇👇👇👇👇


DUKUNG:




 Rasa yang bebas datang

Oleh : Yulia


Wujudmu tak dapat ditangkap indera

Hadirmu datang dan pergi semaunya

Kuasamu mengisi lorong kesunyian

Seolah tak ada tuan yang mengendalikan

Umumnya kau datang bersama rembulan

Menemaniku saat diterpa cahaya temaram

Menyebabkanku tak sadar beberapa jam

Agar aku tak meratapi kehidupan

Melupakan sejenak beban fikiran

Tapi, sekarang kau bebas datang

Rasa itu; ya, rasa yang datang dikala malam

Kini menyambutku di waktu siang

Menghampiriku berpangku tangan

Menyuruhku terlelap dalam kebisingan

Membiarkanku istirahat ditengah kegiatan

Dasar, rasa yang bebas datang

Suka sekali tetiba menyerang

Membawa kantuk yang kian menerjang

Dengan iming-iming ketenangan

Dan sialnya akupun terbuai

Terpikat dengan rasa tenang didalamnya

Tertarik dengan kesunyian yang dimilikinya

Ditemani kantuk, dia membawaku

Berjalan-jalan dalam keheningan

Sampai terlelap dan terjatuh pada dunia mimpi. 

                      Sukabumi, 19 November 2021



Pewakil rasa

Oleh : Yulia


Satu gores, dua gores, tiga gores

Tinta hitam memenuhi lembaran

Menari riang dibawah kendali tangan

Mewakili rasa terpendam dari sang tuan

Untainya mewakili rasa

Barisnya mewakili asa

Tatkala mulut dibekap realita

Rasa ini, tak dapat tersampaikan

Untuk mengurangi cemas perasaan

Karena terkukung ketidakberanian

Akhirnya semua terungkap dalam aksara

Dengan bubuhan rasa didalamnya

Diatas secarik kertas

Ku ungkapkan rasa yang membekas

Ku tuangkan asa yang tak mau lepas

Ya, aksara menjadi pewakil rasa

Rasa yang tak sempat tersampaikan pada dunia

Terimakasih wahai pewakil rasa

Karenamu aku bebas berkata

Mengungkap isi hati pada dunia

Walaupun lewat aksara

    

              Sukabumi, 19 November 2021




Si penentu; takdir

Oleh : yulia


Dibawah cahaya sang surya

Pandanganku tertuju pada mereka

Yang sesang asyik bercanda, suka ria

Seolah tak ada beban dipikulannya

Terbesit rasa inginku akan posisinya

Tergerak jiwaku menyukai hidupnya

Ya, aku menginginkan nasibnya

Aku menginginkan apapun tentangnya

Seolah tak ada penentu dalam hiduo ini

Tapi, dibawah kumungan rembulan

Didalam dekapan angin malam

Inginku terhempas ombak kenyataan

Anganku tertampar penentu kehidupan

Benar, si penentu tidak suka khayalan

Dia Menyadarkanku dengan peliknya kehidupan

Dia mengajarkanku dengan pahitnya realita

Dan akhirnya, sekarang aku sadar

Sirapuh ini tak bisa melawan sitangguh; takdir

Sirapuh ini hanya bisa pasrah

Hanya bisa menerima, merelakan

Akan penentu; takdir yang ditangguhkan

Dan sekarang aku menyambut

Menyambut datangnya sebuah kejutan

Dari si penentu kehidupan; takdir


              Sukabumi, 19 November 2021"


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.